Sunday, December 21, 2014

Pak ogah (panggilan untuk tukang parkir) pengkolan jalan dekat rumah saya

Kisah nyata, maaf jika terkesan tulisan ini mengungkapkan kekesalan :''

Buat semua yang bermobil pribadi (terutama), gak malu ya udah diparkirin, diarahin sama pak ogah kendaraannya tapi gamau ngasih balas atas jasa itu buat beliau? Kalau saya malu, yang bermobil coba pikir, kalau kita terus mikir "biarlah mobil belakang yang ngasih" , "duh gak ada receh" kalau semua mikir gitu gimana pak ogah dapet penghasilan? Emang bapak pikir pak ogah pegawai yang digaji tiap bulan dan mempunyai pekerjaan yang tetap buat markirin mobil bapa/ibu? Saya yakin sih pak ogah ikhlas markirin, tapi liat deh gak malu apa sama mobil yang dibawa? Udah mewah tapi gak mau nyisihin sedikitpun uang. Yang bermobil seharusnya mikir, kalau mobilnya gak diarahin di pengkolan sama si pak ogah mau gimana? Sanggup ya mengendarai dipengkolan kecil gitu tanpa ada pak ogah? Saya liat kenyataan aja dideket rumah saya, sama pak ogah diarahin aja macet, gimana kalau enggak.

Saya bayanginnya, satu kendaraan melaju dan dari arah berlawanan pun ada kendaraan yang melaju, kalau lagi gak konsen ya otomatis tabrakan atau rem mendadak gitu, kan? belum pengkolan yang cukup sempit untuk ratusan kendaraan yang melintas, belum lagi ada jalan yang legok ke selokan, ya kalau salah mengendarai aja, udah 'ngegebrus', kan? Belum lagi kerelaan pak ogah apalagi sambil hujan-hujan dia bawa payung cuma buat markirin kendaraan bapak dan ibu. Gak kasian liat pak ogah? Gak liat kepeduliannya pak ogah? (Kalau pak ogah gak punya hati sih yaudah mungkin berpikir siapa kalian, ngapain saya harus bantu ngarahin kendaraan kalian) 

  

Satu sisi kebaikan hati pak ogah, kepedulian beliau, kepekaannya terhadap keadaan lalu lintas disekitarnya, harus kita hargai, jangan terus berpikir kalau Allah lah yang akan membalas, justru itu jalan dari Allah untuk para "manusia" untuk berbuat baik terhadap manusia lainnya. Sang Pencipta memberikan lahan untuk kita berbuat baik kepada sesama, memberi serta menghargai. Bukankah itu yang diperintahkan dan dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya? Dan jangan terus berpikir "kesempatanku untuk beramal ada di lain tempat dan waktu" Tekankan "Ada kesempatan untuk beramal, beramalah, selagi kau bisa dan kau mampu" bagaimana jika engkau tidak bisa merealisasikan niat kau sehingga tidak bisa beramal lagi karena ada kejadian diluar dugaan atas kuasa-Nya terjadi?

Spread the goodness, as Allah orders you. Be a person who likes give charity, worship wherever and whenever you are when you are able to share without much consideration. Remember! Sharing is beautiful :)

No comments:

Post a Comment