Sunday, September 20, 2015

Memang indah

Aku tak mau untuk berhenti merinding,
Aku tak mau untuk berhenti tersentuh,
Aku tak mau untuk berhenti menghayati,

Begitu indah dan sempurnanya islam untuk tidak bisa dielak oleh para pemeluknya.

MasyaAlloh

Sosok di acara itu

Minggu lalu, tepatnya di tanggal 14 September 2015, aku menghadiri sebuah event yang diadakan di ITB bernama IslamicFest. Pembicara pada Talk Show saat itu salah satunya yang terkenal adalah Teuku Wisnu, siapa orang yang tak tahu siapa beliau, artis terkenal yang kini aktif membawakan sebuah acara islam di trans tv yaitu BERIMAN, berita islami masa kini. Tak heran ketika aku berada disana, banyak sekali akhi2 yang ingin mengambil foto bersamanya, seorang artis yang kini berpenampilan religius itu.

Masih dalam tempat dan acara yang sama, siang itu aku melihat seorang pemuda berkopiah yang aku terheran-heran dengan dirinya. Dari mulai bertanya-tanya siapa beliau, sepertinya beliau bukan partisipan acara itu, sepertinya beliau adalah seorang tokoh yang orang lain mengenalnya namun aku tidak, sehingga aku bertanya-tanya sendiri, aku penasaran.

Aku menjadi teringat seketika pada sebuah seminar yang aku datangi juga di ITB hampir 3 tahun yang lalu. Yaitu seorang pemuda dalam sebuah grup nasyid bersuara bagus yang tergabung dalam sebuah kelompok nasyid gamais ITB. Gamais ITB itu sendiri, yang aku tahu adalah sebuah himpunan mahasiswa dan mahasiswi islam di ITB. Kupikir seorang pemuda di acara islamic fest tadi sangatlah mirip dengan pemuda yang tergabung dalam nasyid yang aku tonton itu. Ah tapi, sepertinya aku salah.

Aku hanya senang saja jika melihat pemuda, pada umumnya banyaknya mencari kenyamanan duniawi bersama teman-temannya, namun yang mereka lakukan itu berbeda. Yang mereka melakukan justru membuat sebuah forum untuk mengkaji islam.

Kembali ke bahasan pemuda yang aku bahas, tepatnya hari kemarin aku sedang santai melihat-lihat beranda instagram di hpku, diakun instagram dakwah islam terdapat gambar dan caption seperti dibawah ini.



Aku langsung terkejut melihat foto pemuda ini, ya benar, beliau yang aku lihat di acara seminar IslamicFest di itb minggu kemarin itu ternyata adalah seorang ustadz muda, pernah mengambil studi di kairo, dan menguasai beberapa bahasa seperti bahasa prancis dan inggris. MasyaAlloh mengagumkan ya....
Tanpa berpikir panjang, aku langsung membuka akun instagram milik ustadz yang bernama Akbar Nazary Muhammad tersebut.

 

Dilihat dari profile instagramnya beliau sepertinya seorang aktivis. Kupikir, beliau pasti sangatlah berilmu dan senang untuk mencari banyak ilmu.

Aku selalu berharap jika aku melihat seseorang yang memang dirinya masih muda, berilmu, mampu berkarya, dan taat pada agama, baik itu perempuan maupun laki-laki, aku bisa banyak belajar dan menambah ilmu dari sosoknya. Indah bukan bisa belajar bersama orang-orang berilmu?  

Semoga saja aku diberikan kesempatan oleh Allah jika suatu saat ustadz ini atau orang-orang hebat dan berilmu di luar sana mengadakan suatu seminar/forum, aku dapat menghadirinya. Aamiin

Saturday, September 19, 2015

Zona nyaman itu berbahaya!

Aku adalah seorang calon pegawai negeri sipil yang telah lulus seleksi dan kini menjabat sebagai pegawai diperbantukan yang sedang menunggu penempatan definitif dimana aku akan mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi indikator kinerja utamaku nantinya. Jadi, statusku kini di kantor tempatku magang/on the job training masih 'gantung'.

Pendidikan singkatku yang hanya kutempuh selama setahun di Program Diploma I STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), banyak orang acap kali menyindirku bahwa itu adalah waktu yang sangat singkat untuk dikatakan sebuah "perkuliahan", itu dapat dikatakan hanyalah sebuah duduk manis sambil mengantuk dan setelah itu pulang ke kosan tanpa membawa apa-apa. Ups, tega sekali! We did an effort to get to this place lho..... "being OJT for a while" hhe.

Mungkin jika terus menerus dipikirkan, sekarang ini bisa dibilang aku sedang berada didalam zona nyaman tanpa menghadapi hal-hal yang menantang dan memikirkan sesuatu yang rumit. Hanya ada satu hal yang membuat resah saja, yaitu penempatan definitif hehe. Hmm misalnya mengenai finansialku saat ini, alhamdulillah sudah mendapat pemasukan, semoga saja rezeki yang aku punya ini barokah. Namun saja dari segi pendidikan, kuliahku belum dapat di lanjutkan kembali karena menunggu izin instansi yang mengikat mengenai aturan tersebut. Nah ini nih takutnya si pembuat zona nyaman, yaitu finansial yang menjerusmuskanku untuk tidak segera dan malas melanjutkan kuliah ketika tiba kesempatannya nanti. Jangaaaaaan sampaaaaai! I have to do an extra extra effort to cash what i dream! Banyak target yang harus di raih. Do'akan aku ya semoga bisa melanjutkan kuliah dan lulus di D3 dan D4 khusus STAN dan setelah itu mendapat beasiswa S2 ke inggris atau itb. Oh iya satu lagi yang paling penting, semoga penempatan definitifku dibandung, amiin hehe.

Saat ini aku sedang memulai menyesuaikan diri dengan panggilan baru untukku, sebagai seorang "pegawai". Honesty, ini memang sangat mengurangi waktu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu bahkan mematikan kreativitasku. Dengan menyandang status menjadi seorang pegawai negeri dengan 5 hari kerja dengan jam kerja 07.30 a.m-17.00 p.m, terkadang aku kesal, tapi itu tak boleeeh! Aku harus banyak bersyukur justru.

Harapanku sekarang adalah.... Semoga aku tak mudah lelah untuk konsisten membagi waktu dengan bijak kedepannya. Karena sampai detik ini, terhitung sejak masa OJT-ku dimulai, rutinitas yang biasa aku lakukan menjadi berkurang dan bahkan terbengkalai. Aku lupa bahwa banyak orang diluar sana yang kesibukannya melebihiku tetapi mereka masih tetap bisa berprestasi, berkarya, dan meraih target cita-citanya. Semangat! Aku pasti bisa! Bismillah ^^

Teruntuk aku, semoga ini terus menjadi pengingat.