Friday, October 16, 2015

Pemuda terhadap tanah air, bangsa, dan bahasa

Memaknai hari sumpah pemuda yang akan jatuh pada tanggal 28 oktober di negeri tercinta ini, peran pemuda sering kali dijadikan sasaran atas jawaban dari sebuah pertanyaan, 
Bagaimana peran pemuda untuk bangsa dalam makna sumpah pemuda?

Siapa lagi, jika bukan pemuda yang menjadi andalan bangsa, sesosok yang jiwanya masih memiliki kekuatan, bergairah, penuh ide, dan masih dapat terlatih dan dipupuk sejak dini kepemimpinannya. Pemuda berperan penting untuk menentukan maju atau mundurnya bangsa ini. Seorang pemuda, kelak akan menjadi pemimpin yaitu menjadi pengganti para petinggi yang memajukan roda pemerintahan, tak lama masa jabatan mereka akan habis secara bergantian, dan jika dihitung pergantian itu dari masa ke masa, pemuda sekaranglah yang akan menjadi sosok pemimpin di masa depan. Lalu tindakan apa yang baiknya dilakukan oleh seorang pemuda agar kelak dapat menjadi andalan sebagai penerus bangsa?

Kita dapat mengambil makna dari kalimat yang terkandung dalam sumpah pemuda, yaitu :

1. "Kami putra putri indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah indonesia"

Tanah air indonesia inilah yang harus diperjuangkan. Pengakuan atas bertumpah darah yang satu, perlu dijadikan sebagai sebuah komitmen. Negara ini sudah mulai tua, sudah mulai rapuh, begitu khawatir jika cita-cita bangsa ini tidak dapat terwujud. Maka yang dapat diharapkan dari sesosok pemuda yaitu memiliki konsistensi untuk terus dapat menanamkan rasa cinta terhadap tanah air sendiri sebagai salah satu pendukung terwujudnya cita-cita tersebut, siapa lagi jika bukan pemuda sebagai penerus bangsa yang berjuang untuk berkontribusi mewujudkan itu semua. Sayang sekali tanah tumpah darah yang berpotensi besar ini jika harus di sia-siakan.

2. "Kami putra dan putri indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia"

Kesatuan dan persatuan merupakan salah satu komponen yang dapat mendukung berkembangnya suatu bangsa di sebuah negara. Jika tidak ada persatuan dan kesatuan, apalagi alasan yang dapat memperkuat bahwa sebuah kekompakan atau sinergi dari suatu kelompok yaitu bangsa, sangat berpengaruh pada kemajuan negara itu sendiri? Untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan negara ini, diperlukan suatu bangsa yang mampu menjadi andalan. Yaitu bangsa yang dapat menghargai setiap perbedaan, menjadikan musyawarah dan mufakat sebagai cara dalam pengambilan keputusan. Dengan itu, tidak akan terjadi bentrokan atau keributan, karena tidak ada hal yang diputuskan sepihak dan tidak menghargai pendapat. Perlu ditanamkan keyakinan dalam diri, perlu disamakan cara berpikir bahwa kita itu adalah satu nasib, bangsa yang negaranya masih perlu untuk maju. Jadi, marilah bersama-sama menjadi sebaik-baiknya pemuda yang bisa bermanfaat bagi negara tercinta ini. Setidaknya, meskipun kita tidak mengambil bagian memiliki posisi menjalankan roda pemerintahan atau berperan di pemerintahan nanti, namun kita dapat menjadi pemuda bangsa yang cerdas, yang bisa maju, yang sedikit demi sedikit dapat ikut berperan memperbaiki masa depan indonesia.

3. "Kami putra dan putri indonesia, menjungjung bahasa persatuan, bahasa indonesia"

Bahasa indonesia, merupakan bahasa persatuan negara, meskipun banyak sekali ragam bahasa daerah yang digunakan oleh rakyat indonesia di masing-masing daerahnya, namun bahasa indonesialah yang menjadi bahasa pemersatu bangsa, yaitu bahasa yang digunakan dalam lingkup nasional oleh rakyat indonesia.

Bahasa indonesia, merupakan alat komunikasi yang digunakan di media-media siaran seperti televisi, radio, buku, majalah, koran dan situs-situs terutama situs resmi pemerintahan.

Bahasa indonesia, merupakan bahasa kebanggaan negara kita. Banyak negara yang merupakan negara persemakmuran, mereka dituntut untuk bisa menggunakan bahasa negara yang menjajahnya, seperti negara india dan malaysia, mereka dituntut untuk bisa menggunakan bahasa inggris. Namun kita tidak, kita merdeka, kita menggunakan bahasa milik bangsa ini, yaitu bahasa indonesia.

Bahasa indonesia, merupakan identitas nasional, dibuktikan dengan digunakannya pada butir-butir pancasila, sumpah pemuda, undang-undang, dan peraturan-peraturan tertulis, juga digunakan dalam lagu kebangsaan, yaitu indonesia raya.

Bahasa indonesia, bahasa yang dapat menyatukan kita, menegakkan kedaulatan, mencerdaskan bangsa. Sebagai pemuda, kita harus bangga menggunakan bahasa indonesia. Melalui bahasa indonesia, pemuda dapat berkarya, dapat berkembang, dapat menjadi andalan bangsa.

Teruslah maju menjadi pemuda yang dapat menegakkan sumpah pemuda yang pernah di kukuhkan kurang lebih 87 tahun lamanya ini!

Tuesday, October 13, 2015

Mapres ITB inspiratif, Ka Ujang Purnama

Awal bulan puasa tahun ini tepatnya, waktu itu aku tergabung dalam sebuah perkumpulan panitia pelaksana kegiatan ramadhan di ITB, saat itu merupakan gathering untuk pertama kalinya. Nah, hari itulah hari dimana aku mendapat kesempatan untuk mendengar sebuah sambutan dan bincang-bincang ternyata si narasumbernya adalah salah satu MAPRES ITB yang bernama Ujang Purnama. 

Gak sengaja lagi baca-baca sinyalpintar.com, ada topik mengenai "Menggali Motivasi dan Prestasi Ala Ujang Purnama, Mahasiswa Berprestasi ITB 2015" dan ternyata.... Dia adalah ujang si mapres yang menjadi narasumber di kumpulan waktu itu, aku baru ngeuh. Topik ini lumayan menarik, tulisan dibawah ini murni aku copy paste dari web nya langsung. Semoga tulisan dibawah ini bermanfaat ya bagi pembaca ;))

-----------------------------------------------------------------

Pengenalan Diri
 
- Kak Ujang sebagai mapres pasti sudah lebih mengenal diri Kakak sendiri. Sebenarnya, menurut Kakak, apa sih pengenalan diri itu?
Cerita sedikit, saya lahir dan besar di Karawang. Di sini, saya hidup di tengah-tengah masyarakat yang pandangan tentang pendidikan dan wawasan luar sempit. Di sini, anak-anak biasanya hanya tamatan SMP, itu paling pol. Untuk yang jenjang SMA ke atas, bukanlah hal yang lumrah di sini. Biasanya, setelah tamat SMP ya sudah, langsung kerja, jadi buruh. Atau, kalau melanjutkan sekolah biasanya ke SMK atau STM. Tapi saya ingin berbeda dengan yang lain. Saya memutuskan untuk masuk SMA. Saat itu, banyak yang mencemooh saya, “Masuk SMA emang bisa apa sih? Mau ke mana?” Di SMA tuh saya menjadi lebih melihat dunia, dunia Karawang. Dulu kan saya cuma terbatas di Karawang saja, nggak tahu kehidupan kota kayak gimana. Muka-mukanya kaya gimana, sekolah pada bawa mobil, sedangkan saya masih pakai angkot, yang lain bawa mobil, motor. Trus saya mikir, ‘Wah, enak ya kayanya kalau hidup kaya gitu?’ Trus saya mencoba explore, nah waktu itu saya mendapat kesempatan, pergi ke Amerika selama satu tahun. Di Amerika, saya dipertemukan dengan orang tua angkat. Jadi, saya dari Indonesia ke Amerika nggak ada siapa-siapa, dan nggak bawa apa-apa, duit juga cuma sedikit, bayangin coba pergi ke Amerika cuma dikasih tiket dan katanya bakal dipertemukan dengan orang tua angkat di sana, kebetulan waktu itu dari Alaska. Di Amerika, saya mengenal dunia lebih luas lagi, teman-teman saya dari negara-negara yang berbeda. Akhirnya saya mengerti bahwa sebenarnya cita-cita saya nggak cuma sampai situ. Abis SMA harus lanjut, soalnya mau kerja juga gimana, belum punya keterampilan, jadi susah. Akhirnya mau nggak mau, saya harus kuliah. Akhirnya saya cari kuliah di Bandung, yaitu ITB. Saya sangat terinspirasi guru Kimia saya di Amerika sana. Dulu, nilai saya di sana jelek banget, dari nilai maksimal 100, saya paling cuma dapet 5. Sampai teman-teman saya di sana bilang, “Eh kayanya lu nggak cocok di sini, mending pindah grade aja (dalam bahasa Indonesia).” Tapi saya nggak nyerah, akhirnya di akhir semester dua, saya berhasil mendapatkan nilai tertinggi 97/100. Nah, dari sini saya suka Kimia, dan akhirnya masuk Sekolah Farmasi ITB. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa kerja keras yang utama. Soal jenius, saya juga nggak jenius, tapi kerja keras. 

Strategi dan motivasi 

- Dulu pernah menghadapi TPB dan mampu sukses, ada nggak sih strategi khusus?
Kalau di kuliah, kan ada nilai batas bawah tuh buat dapetin nilai A, misalnya 80. Nah, harus cari strategi gimana caranya biar melewati batas itu. Nah, saya dulu banyak temenan sama orang-orang, juga sama kakak tingkat karena mereka yang lebih tahu gimana ujian. Cari strategi gimana caranya bisa melewati batas itu, belajar bareng temen, latihan soal, sampai batas itu tercapai. 

- Gimana sih cara belajarnya Kak Ujang?
Kalau saya sistemnya sharing. Trus kalau kuliah jangan bolos, meskipun ada beberapa kali kesempatan. Tapi, kalau bisa jangan bolos. Karena di kelas, kita rata-rata sudah menyerap setidaknya 30% dari seluruh materi yang diajarkan. Kalau bolos kan rugi, tuh, 30% hilang. Nah, setelah sampai rumah/kostan, diulangi lagi. Nanti, kalau masih kurang paham, baru sharing sama temen. Nah, kalau bisa, saat sharing, jangan minta diajarin, tapi sekadar sharing aja. Trus kalau sudah yakin, coba ngajarin. Karena salah satu parameter seseorang menguasai suatu ilmu adalah ia mampu mentransfer ilmunya ke orang lain. Jangan pelit, ajarin yang lain kalau bisa. Manfaat sharing, pertama tuh buat menguatkan ilmu. Kedua, insya allah dapat pahala. 

- Motivasi yang paling besar dari internal atau eksternal?
Kayanya lebih banyak dari diri sendiri, kalau diporsikan ya sekitar 60% internal, dan 40% eksternal. Tapi sebenarnya, 40% itu juga berasal dari diri sendiri pada dasarnya. Jadi gini, nggak ada yang maksa saya lomba, nggak ada yang memaksa saya ikut ini itu, orang tua saya nggak pernah nyuruh saya exchange ke luar negeri. Tapi yang 40% itu saya sebenarnya dari saya karena ingin bermanfaat bagi orang lain. Misalnya dengan ngajarin orang lain, biar banyak teman. Dengan ngajar gitu, mau nggak mau saya jadi belajar. Kalau dorongan yang 60% itu dari saya sendiri, biasanya karena motivasi pengin jalan-jalan ke luar negeri gratis, dapat uang, sama asyik aja sih, hobi. 

Taktik menghadapi masalah

 - Pernah mengalami keterpurukan?
Sering. Saya sering kalah lomba. Saya pernah dapat nilai jelek banget. Dan waktu itu saya benar-benar terpuruk. Padahal saya sudah menyempatkan waktu buat belajar itu. Saya sedih waktu itu. Pas lomba saya juga pernah nggak maksimal, jadi kalah. Saya juga pernah kesulitan ekonomi, di dompet saya cuma tinggal Rp5000. Saya nggak cerita ke orang tua, karena saya nggak mau orang tua saya juga sedih. Saya berusaha mencari cara, bareng temen pergi ke suatu tempat yang indah, buat menghilangkan stres. Tapi, saya juga belum tenang. Akhirnya saya cerita ke orang tua, dan orang tua saya juga sedih mendengarkan cerita saya. 

- Bagaimana caranya mengembalikan motivasi ketika lagi down?
Kalau saya biasanya kalau lagi down, saya cari teman, cari sahabat yang bisa diajak sharing. Cari hiburan aja, seperti main ke suatu tempat, main game, atau lainnya. Cari cara, jangan sampai ketika lagi down malah diam, ngurung diri di kamar, nggak selesai. Pernah saya waktu itu sampai pulang ke rumah, terus besok paginya berangkat Bandung lagi. 

- Pengaturan jadwal kaka bagaimana?
Saya pakai agenda. Agenda itu bisa di break-down. Lihat jangka panjang, jangka menengah, sampai jangka per jam. Plotkan waktu untuk kegiatan harian. Nggak boleh bingung mau ngapain ketika ada jam kosong. Lalu, gimana kalau emang ada kegiatan tak direncanakan yang mendadak? Kalau bagi saya, sebagai orang Islam, saya sholat. Waktu itu pernah, jam tiga sore ada tiga kegiatan sekaligus, yaitu ketemu dosen, ketemu teman, dan harus ngajar. Padahal agenda yang saya buat adalah ketemu teman. Akhirnya saya sholat Ashar. Nah, setelah sholat, yang dosen nggak jadi dan ngajar ternyata salah jadwal. Jadi, saya berhasil ketemu teman saja. Intinya, kalau ada masalah, banyak-banyak berdoa, minta yang terbaik dari Allah. 

- Kesimpulan
Karena saya muslim, kata Rasul, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Hidup kita di dunia singkat, dan tempat kembali kita adalah akhirat. Lakukan apapun yang bisa dilakukan agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Karena bila kita tidak bermanfaat, maka kita akan mendapat laknat.
Luar biasa sekali apa yang telah disampaikan oleh Kak Ujang di atas. Semoga kita semua bisa mengikuti jejaknya untuk berprestasi. Aamiin.

^_^

Saturday, October 10, 2015

Pajak untuk bersama~

Reach the Untouchable, Touch the Untouchable, itulah motto yang menjadi kekuatan tahun pembinaan pajak 2015 ini. Direktorat Jenderal Pajak sebagai instansi yang menjadi tempat berharap dan bergantungnya hajat hidup negara ini sangatlah perlu terus menerus melakukan strategi jitu untuk menaklukan semua hal yang berkaitan dengan kelancaran penerimaan negara yang sesuai dengan target.


Berbagai aspek yang ditindak lanjuti, perencanaan-perencanaan, perbaikan-perbaikan maupun pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh direktorat jenderal pajak tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menerapkan sebaik-baiknya sistem bagaimana administrasi perpajakan dapat berjalan lancar dan tidak membuat rumit Wajib Pajak. Seperti misalnya dalam tahun pembinaan pajak 2015, direktorat jenderal pajak memberikan insentif pemanfaatan penghapusan sanksi adminitrasi perpajakan. Hal ini dilakukan guna untuk mendorong kepatuhan yang menghasilkan respon yang baik dari Wajib Pajak dalam memenuhi administrasi perpajakannya. Pemberian insentif ini penting untuk dimanfaatkan oleh Wajib Pajak.

Pertimbangan kebijakan yang terus menerus diusahakan oleh direktorat jenderal pajak agar tepat sasaran dan berhasil guna pelu dijadikan sebuah apresiasi tersendiri, DJP berjuang untuk negara ini dengan usaha yang begitu besar, maju terus DJP! Jadilah instansi yang dapat memenuhi harapan rakyat dengan baik!!! ^_^

Sunday, September 20, 2015

Memang indah

Aku tak mau untuk berhenti merinding,
Aku tak mau untuk berhenti tersentuh,
Aku tak mau untuk berhenti menghayati,

Begitu indah dan sempurnanya islam untuk tidak bisa dielak oleh para pemeluknya.

MasyaAlloh

Sosok di acara itu

Minggu lalu, tepatnya di tanggal 14 September 2015, aku menghadiri sebuah event yang diadakan di ITB bernama IslamicFest. Pembicara pada Talk Show saat itu salah satunya yang terkenal adalah Teuku Wisnu, siapa orang yang tak tahu siapa beliau, artis terkenal yang kini aktif membawakan sebuah acara islam di trans tv yaitu BERIMAN, berita islami masa kini. Tak heran ketika aku berada disana, banyak sekali akhi2 yang ingin mengambil foto bersamanya, seorang artis yang kini berpenampilan religius itu.

Masih dalam tempat dan acara yang sama, siang itu aku melihat seorang pemuda berkopiah yang aku terheran-heran dengan dirinya. Dari mulai bertanya-tanya siapa beliau, sepertinya beliau bukan partisipan acara itu, sepertinya beliau adalah seorang tokoh yang orang lain mengenalnya namun aku tidak, sehingga aku bertanya-tanya sendiri, aku penasaran.

Aku menjadi teringat seketika pada sebuah seminar yang aku datangi juga di ITB hampir 3 tahun yang lalu. Yaitu seorang pemuda dalam sebuah grup nasyid bersuara bagus yang tergabung dalam sebuah kelompok nasyid gamais ITB. Gamais ITB itu sendiri, yang aku tahu adalah sebuah himpunan mahasiswa dan mahasiswi islam di ITB. Kupikir seorang pemuda di acara islamic fest tadi sangatlah mirip dengan pemuda yang tergabung dalam nasyid yang aku tonton itu. Ah tapi, sepertinya aku salah.

Aku hanya senang saja jika melihat pemuda, pada umumnya banyaknya mencari kenyamanan duniawi bersama teman-temannya, namun yang mereka lakukan itu berbeda. Yang mereka melakukan justru membuat sebuah forum untuk mengkaji islam.

Kembali ke bahasan pemuda yang aku bahas, tepatnya hari kemarin aku sedang santai melihat-lihat beranda instagram di hpku, diakun instagram dakwah islam terdapat gambar dan caption seperti dibawah ini.



Aku langsung terkejut melihat foto pemuda ini, ya benar, beliau yang aku lihat di acara seminar IslamicFest di itb minggu kemarin itu ternyata adalah seorang ustadz muda, pernah mengambil studi di kairo, dan menguasai beberapa bahasa seperti bahasa prancis dan inggris. MasyaAlloh mengagumkan ya....
Tanpa berpikir panjang, aku langsung membuka akun instagram milik ustadz yang bernama Akbar Nazary Muhammad tersebut.

 

Dilihat dari profile instagramnya beliau sepertinya seorang aktivis. Kupikir, beliau pasti sangatlah berilmu dan senang untuk mencari banyak ilmu.

Aku selalu berharap jika aku melihat seseorang yang memang dirinya masih muda, berilmu, mampu berkarya, dan taat pada agama, baik itu perempuan maupun laki-laki, aku bisa banyak belajar dan menambah ilmu dari sosoknya. Indah bukan bisa belajar bersama orang-orang berilmu?  

Semoga saja aku diberikan kesempatan oleh Allah jika suatu saat ustadz ini atau orang-orang hebat dan berilmu di luar sana mengadakan suatu seminar/forum, aku dapat menghadirinya. Aamiin

Saturday, September 19, 2015

Zona nyaman itu berbahaya!

Aku adalah seorang calon pegawai negeri sipil yang telah lulus seleksi dan kini menjabat sebagai pegawai diperbantukan yang sedang menunggu penempatan definitif dimana aku akan mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi indikator kinerja utamaku nantinya. Jadi, statusku kini di kantor tempatku magang/on the job training masih 'gantung'.

Pendidikan singkatku yang hanya kutempuh selama setahun di Program Diploma I STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), banyak orang acap kali menyindirku bahwa itu adalah waktu yang sangat singkat untuk dikatakan sebuah "perkuliahan", itu dapat dikatakan hanyalah sebuah duduk manis sambil mengantuk dan setelah itu pulang ke kosan tanpa membawa apa-apa. Ups, tega sekali! We did an effort to get to this place lho..... "being OJT for a while" hhe.

Mungkin jika terus menerus dipikirkan, sekarang ini bisa dibilang aku sedang berada didalam zona nyaman tanpa menghadapi hal-hal yang menantang dan memikirkan sesuatu yang rumit. Hanya ada satu hal yang membuat resah saja, yaitu penempatan definitif hehe. Hmm misalnya mengenai finansialku saat ini, alhamdulillah sudah mendapat pemasukan, semoga saja rezeki yang aku punya ini barokah. Namun saja dari segi pendidikan, kuliahku belum dapat di lanjutkan kembali karena menunggu izin instansi yang mengikat mengenai aturan tersebut. Nah ini nih takutnya si pembuat zona nyaman, yaitu finansial yang menjerusmuskanku untuk tidak segera dan malas melanjutkan kuliah ketika tiba kesempatannya nanti. Jangaaaaaan sampaaaaai! I have to do an extra extra effort to cash what i dream! Banyak target yang harus di raih. Do'akan aku ya semoga bisa melanjutkan kuliah dan lulus di D3 dan D4 khusus STAN dan setelah itu mendapat beasiswa S2 ke inggris atau itb. Oh iya satu lagi yang paling penting, semoga penempatan definitifku dibandung, amiin hehe.

Saat ini aku sedang memulai menyesuaikan diri dengan panggilan baru untukku, sebagai seorang "pegawai". Honesty, ini memang sangat mengurangi waktu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu bahkan mematikan kreativitasku. Dengan menyandang status menjadi seorang pegawai negeri dengan 5 hari kerja dengan jam kerja 07.30 a.m-17.00 p.m, terkadang aku kesal, tapi itu tak boleeeh! Aku harus banyak bersyukur justru.

Harapanku sekarang adalah.... Semoga aku tak mudah lelah untuk konsisten membagi waktu dengan bijak kedepannya. Karena sampai detik ini, terhitung sejak masa OJT-ku dimulai, rutinitas yang biasa aku lakukan menjadi berkurang dan bahkan terbengkalai. Aku lupa bahwa banyak orang diluar sana yang kesibukannya melebihiku tetapi mereka masih tetap bisa berprestasi, berkarya, dan meraih target cita-citanya. Semangat! Aku pasti bisa! Bismillah ^^

Teruntuk aku, semoga ini terus menjadi pengingat.

Tuesday, June 30, 2015

Talkshow "Manner in Move"

Assalamu'alaikum....

Rasanya sudah lama aku tidak membuat sebuah tulisan di blog ini. Aku datang bukan karena ide dan kemampuanku untuk menulis bertambah, aku hanya menghilang dalam beberapa waktu karena tenggelam dalam rutinitasku. Mungkin ini bukan sebuah alasan (untuk tidak menulis) yang dapat diterima, karena menulis itu, kenyataannya tak begitu menguras waktu. It's just my foolish reason.

Cabs yuk, langsung ke topik :D

Hari minggu 28 Juni 2015, aku dan beberapa temanku menghadiri acara Talkshow yang bertempat di Aula Timur ITB. Acara ini cukup menarik, karena menghadirkan beberapa pembicara berkualitas (tokoh hebat di bidangnya). Mulai dari istri Gubernur Jawa Barat, Ibu Netty. Selanjutnya Ibu Nurhayati sebagai Owner salah satu merk kosmetik terkenal di negeri ini, yaitu Wardah. Juga Penulis Best Seller, Bunda Asma Nadia.

Aku tak berhenti untuk terus takjub memandang dari jarak yang tidak terlalu jauh dari mereka. 
Jelas, aku tak ada apa-apanya di bandingkan wanita hebat seperti mereka (setelah ibuku pastinya :D) yang dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang banyak.
Beberapa kata-kata motivasi yang di sampaikan oleh ketiga tokoh tersebut, aku ingin untuk menuliskannya. Beberapa dibawah ini diantaranya:

1. Wanita adalah tiang negara, bila wanita akhlaknya buruk, buruk juga negaranya.
2. Ketika wanita cerdas, kecerdasannya bukan menjadi kompetitor bagi kaum laki-laki, tapi menjadi pengajar bagi umat manusia.
3. Wanita adalah Center of life, wanita itu pusat kehidupan.
4. Wanita sama, memiliki potensi yang besar untuk terus maju.
5. Jika mengubah satu laki-laki, maka hanya mengubah satu laki-laki saja. Tetapi jika mengubah satu wanita, maka dapat mengubah semuannya.
6. Kita tidak akan menjadi kurang sukses karena mensukseskan orang lain.
7. Bangun kepantasan (mengutamakan isi kepala, bukan penampilan).
8. Selalu harus ingat, bahwa hidup tidak hanya untuk sendiri.
9. Terus berkarya! Aktif organisasi, ikat dalam kegiatan bermanfaat.
10. Sukses dan bermanfaat bagi orang banyak.

Sunday, May 3, 2015

Believing that things always go into their happy even happier even happiest moment

Ever felt when you were feeling that you did a mistake, automatically your own mind reached every pieces finding what should you do so that you can go out of that anxiety?

I'm very grateful for being surrounded with things i actually find out for
I'm very grateful when i feel lack of knowledge, i come to a forum, so i can learn
I'm very grateful when someone tells me that something inside me goes wrong, they give me awareness

Wanting for being "always" happy, is a desire
Because we believe that happy is the truth, the truth which comes from God
And because of that happy and the truth, we feel quiet
And with that happy, something wrong will change

But we have to know, we are actually in happiness. Always in happiness
Being grateful, not because we're happy
But being happy, because we're grateful

With being happy, we can hear
With being happy, we can interpret
With being happy, we can learn


Wednesday, April 15, 2015

Wahai Sang....


Duhai sang pengendali hidup ini...
Untukku, makhluk yang sangat lemah yang tak ada apa apanya dibandingkan-Mu,
Ku pinta,
Hadirkan dalam raga ini hati yang bersih,
Hadirkan dalam pikiran ini pikiran yang baik,
Hadirkan dalam lisan ini ucapan yang baik,
Hadirkan dalam hidupku ini ladang yang luas,
Ladang untukku berbuat, menjadi seorang makhluk yang bermanfaat.

Duhai yang maha membolak-balikan hati,
Ku mohon tetapkan hatiku untuk selalu melibatkan-Mu,
Meskipun banyak rintangan untuk agar selalu teguh melibatkan-Mu dalam hati, lisan, dan perbuatan ini.

Duhai sang pemilik segalanya,
Inginnya hidup,
Selalu diliputi segala kebaikan,
Selalu di ingatkan agar selalu melakukan kebaikan,
Tapi ternyata hidup tak jauh dari godaan,
Inginnya bersama dengan yang bisa memberi syafaat, inginnya bersama dengan yang sejalan.

Lemahnya jiwa dan raga ini yang masih tergoyahkan,
Perihnya hidup ini untuk menerima segala perbedaan yang tak sejalan,
Kala lagi dan lagi, yang ku pegang telah dihinakan,
Padahal itu yang seharusnya jangan dijatuhkan.

Aku belum bisa menjadi makhluk yang bijak dalam menghadapi setiap keadaan, setiap perbedaan,
Keadaan hati yang terlalu lemah,
Yang mudah untuk melepas apa yang telah disepakati.

Jiwa dan raga ini tak akan mampu jika tanpa-Mu,
Dengan ada-Mu,
Aku bisa, aku berjuang.

Saturday, April 4, 2015

Contemplation

I got some cogitations from an islamic book i've ever read, these cogitations are really should be remembered by me, by us. I put these cogitations in other to be reminder for me and also i keep learning for a goodness. Bismillah, I ask Allah wishing that my heart will always "istiqomah", let's learn :)



 *These below are written in Bahasa*

---------------------------------------------------------

"Aku ingin seperti burung menyanyi, tanpa khawatir siapa yang mendengar atau apa yang mereka pikirkan."
---------------------------------------------------------

"Pantas bagi orang dermawan untuk memberikan uang, Namun kedermawanan sesungguhnya dari sang pencinta adalah menyerahkan jiwanya.
Jika kau memberikan roti untuk kepentingan Tuhan, kau akan mendapat roti sebagai balasan, jika kau memberikan hidupmu untuk kepentingan Tuhan, kau akan mendapat hidup sebagai balasan."
 ---------------------------------------------------------

"Guru menyalakan cahaya,
Minyaknya sendiri sudah ada di dalam lampu."
 ---------------------------------------------------------

"Tidak hanya orang dahaga yang mencari air,
Air pun juga mencari orang yang dahaga."
----------------------------------------------------------

"Jika setetes anggur penglihatan bisa membersihkan matamu,
Ke mana pun kau melihat, kau akan menangis karena terpesona."
----------------------------------------------------------

"Ke mana pun kau menghadap, di situlah wajah Allah."
----------------------------------------------------------

"Dengan mencintai diri sendiri, anda meluaskan kemampuan dalam diri untuk menyimpan cinta buat orang lain. Anda menjadi sadar bahwa segala hubungan lahiriah merupakan cerminan dari hubungan batin yang anda miliki dengan diri anda sendiri."
----------------------------------------------------------

"Sesuatu yang Tuhan katakan kepada bunga mawar dan menyebabkan sang bunga tertawa dalam keindahan,
Dia berkata kepada hatiku dan menjadikannya ratusan kali lebih indah."
----------------------------------------------------------

"Hati yang telah melihat sang kekasih
Bagaimana mungkin ia bersedih?
Saat burung malam melihat bunga mawar
bagaimana dia bisa diam walau sebentar?"
----------------------------------------------------------

"Manusia terbaik adalah mereka yang senantiasa membantu orang lain. Saat anda menjadi hamba sejati pelayanan, cahaya membelai anda. Anda pun memancar. Anda menjadi lampu ilahi. anda tidak khawatir apakah anda berada di posisi tinggi atau rendah, anda sudah di muliakan oleh cahaya, cinta tuhan untuk anda. Yang perlu anda pedulikan adalah bagaimana memancarkan cahaya untuk melayani orang lain. Anda ingin melayani dengan gembira dan ikhlas. Anda memenuhi misi unik anda tanpa perhitungan atau membanggakan diri."
----------------------------------------------------------

"Waktu itu lebih cepat dari yang kita kira. Jika kita tidak mencermati waktu, saat datang panggilan untuk menyebrang ke sisi lain, kita belum siap. Kita mendapati diri tenggelam dalam urusan tektek-bengek. Kita menyingkirkan apa yang benar-benar kita inginkan dan apa yang perlu kita lakukan dan katakan. Kita tergoda untuk melupakan kunjungan kita di sini hanyalah sementara."
----------------------------------------------------------

"Saat kau lahir, semua orang tersenyum, sementara kau sendiri menangis.
Jalani hidup seperti itu sehingga ketika kau wafat, 
Semua orang akan menangis, sementara kau sendiri tersenyum."
----------------------------------------------------------

Saturday, March 28, 2015

Di Surga, bahkan Surga Tertinggi


"Jika seseorang mengalah dalam perdebatan saat dia ada di pihak yang salah,
sebuah rumah akan dibuatkan untuknya di Surga.
Namun jika seseorang mengalah dalam konflik meskipun dia di pihak yang benar,
sebuah rumah akan dibangunkan untuknya di alam Surga Tertinggi."

Lingkungan dalam hidupmu akan berubah sesuai berjalannya waktu,
Perbedaan yang kau temukan bukanlah hal yang tak biasa lagi,

Jalanmu tak bisa kau menuntut kepada orang-orang agar mereka mengikutimu,
Begitupun jalan mereka, mereka tak bisa menuntut kepada kau agar kau mengikutinya.
Hanya berperan sebagai agen yang baiklah kau akan bisa menanggapi dengan bijak semuanya.

Belajarlah untuk menjadi pendingin, bukan menjadi pemanas
Belajarlah untuk menjadi penyatu, bukan menjadi penghancur
Belajarlah untuk menjadi penenang, bukan menjadi pembuat gaduh
Belajarlah untuk menjadi di bawah, bukan menjadi di atas

Mau dibuatkan rumah di surga? Bahkan Surga Tertinggi?

Saturday, January 31, 2015

Sesosok 'ibu', yang kupanggil 'mama'


Tulisan ini disertakan dalam kegiatan Nulis Bareng Ibu. Tulisan lainnya dapat diakses di website http://nulisbarengibu.com” 


Ibu. Aku merupakan anak perempuan pertama yang lahir dari seorang ibu yang merupakan anak perempuan pertama juga di keluarganya. Aku memanggil seorang ibu dengan sebutan, Mama. Aku selalu menjahili mama dengan memanggilnya umi, bunda, ataupun ibu. Tapi mamaku selalu saja menanggapi bahwa panggilan itu tak pantas untuknya, ia merasa lebih pantas dipanggil dengan sebutan Mama.

Mamaku seorang yang sejak dahulu tomboy (mungkin ini alasan mama tak mau dipanggil selain sebutan mama seperti yang aku sebutkan diatas hihi), mantan atlet dengan beberapa jenis olahraga yang ku dengar awam, banyak ia kuasai. Mamaku seorang yang sangat sederhana, begitupun dari penampilannya, mama tak pernah ambil pusing dalam hal itu, apa yang ia pakai nyaman dan pantas, selama tidak mengganggu kenyaman orang, mama memakainya. Mamaku seorang yang menurutku dan banyak rekannya bilang, adalah seorang yang pintar, mama di beberapa kesempatan bercerita kepadaku bahwa ketika ia masih bersekolah mamaku mendapat juara kelas, menjuarai berbagai lomba-lomba dizamannya juga, tak lupa dia sebutkan, mama jago menyanyi juga. Ini salah satu hobi mama yang menular padaku, aku suka menyanyi, meskipun suaraku tak semerdu dan setinggi mama.

Mama seorang yang mandiri, sejak ia kecilpun. Melihat sosok seorang ibu seperti mama, seharusnya aku bisa mengambil pelajaran dari banyak pengalamannya, aku harus 'lebih' dari pada mama, tapi sepertinya aku 'belum', mamaku selalu menuntutku agar aku lebih baik darinya. Pengalaman hidup mama yang ia ceritakan ketika ia masih kecil hingga ia dewasa lalu menikah dan sampai saat ini mempunyai anak, bukanlah sebuah alur cerita yang sederhana. Mama selalu mengatakan bahwa hidup ini merupakan sebuah ujian, Tuhan menyayangi kita ketika kita diuji, mama meyakinkanku seperti itu, justru sebuah ujian yang Tuhan berikan merupakan bentuk kasih sayang Tuhan untuk hamba-Nya agar terus naik tingkat di hadapan-Nya.

Satu waktu yang berat, yang merupakan ujian terberat untukku dan mama yang pernah kami alami sampai saat ini, adalah ketika aku ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh adik perempuan pertamaku, ketika mama ditinggal pergi selama-lamanya oleh putri kedua kesayangannya. Tak sanggup saat itu keluarga kami menerima kenyataan bahwa adikku harus pergi meninggalkan kami selama-lamanya ketika umurnya yang masih sangat kecil, 6 tahun. Ia pergi karena penyakit demam berdarah yang dideritanya, adikku meninggal disebuah rumah sakit dimana ia di rawat. Bagaimana ada seorang ibu rela putri kecilnya, buah hatinya, meninggalkan ia untuk selama-lamanya dalam waktu secepat itu. Sejak kepergian adikku itu, mama selalu mudah kaget dalam hal sekecil apapun dan hal sesepele apapun yang terjadi dirumah. Aku sering bertanya pada mama, mengapa mama harus begitu kaget, padahal itu hanya sebuah suara piring terjatuh atau aku, adik, dan papaku berteriak kecil karena tersandung sesuatu, misalnya. Mungkin mama masih terus teringat dengan gerak-gerik dan kebiasaan adik kecilku dirumah ketika ia masih hidup, masih terus terbayang dimatanya, mama selalu ingat akan kenangan manis bersama almarhumah adikku. Aku sangat mengerti mama, mama masih terus trauma semenjak kejadian itu. Trauma mama hilang perlahan ketika Allah SWT menurunkan kembali satu anak laki-laki ke dunia untuknya, adik kecilku kini yang berusia 3 tahun. 



Mama seorang yang kuat dalam pandanganku selama aku hidup bersamanya kurang lebih sudah 19 tahun ini. Mama seorang yang cekatan, gesit dalam melakukan segala hal, seorang yang pintar memasak (padahal mama masih cukup tomboy rupanya sampai saat ini), ia bisa melakukan semua hal termasuk membenarkan kabel listrik dirumah yang putus, mama bisa membenarkannya hingga kembali benar dan peralatan tersebut bisa dipakai kembali. Aku takjub melihat seorang mama seperti mama, aku sering merenung apa aku bisa menjadi seorang mama seperti mama nanti ketika aku sudah berkeluarga. Aku meyakinkan diri, bahwa aku bisa, aku harus berlatih, bukan hanya meyakinkan diri.

Kata-kata yang tak pernah mama lupa ucapkan padaku, terutama ketika melihatku berleha-leha
"Jangan pernah kamu membuang-buang waktu, waktu itu berharga, lakukan sesuatu." Tegasnya.
Memang, aku tak pernah melihat mama berleha-leha, tidak pernah. Mamaku, mama yang selalu maksimal dengan segala aktivitasnya di setiap waktu.

Mama bukan seorang yang lembut, namun mama seorang yang tegas dan penuh cinta.
Mama bukan seorang bidadari, namun mama dimiliki oleh kami sebagai seorang bidadari.
Mama bukan seorang petuah, namun mama seorang teladan yang baik.

Aku cinta mama selamanya, meskipun mungkin mama tak percaya bahwa aku bisa menulis cerita untuknya, karena mungkin aku adalah seorang anak yang masih sering ngeyel sama mama, anti so sweet sama mama. Tapi percayalah mama, cinta yang besar aku miliki buat mama. Love you mama, aku sayang mama.


Wednesday, January 21, 2015

Aku, kamu, dan kemenkeu



Tak pernah terbesit sedikitpun di benak saya, ataupun membayangkan bahwa saya akan menjadi bagian dari kementerian ini. Kementerian yang merupakan tulang punggung negara, khususnya bagi ditjen pajak. Perjuangan menuju bagian dari instansi ini cukup saya rasakan.

Awal cerita saya bisa masuk ke instansi ini adalah, saya kuliah di Program Diploma 1 Keuangan STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), yang merupakan perguruan tinggi kedinasan milik Kementerian Keuangan. Lulus di sekolah tinggi kedinasan ini merupakan hal yang awam bagi saya, karena sangat bertentangan dengan jurusan dan universitas yang saya dambakan (lagi2 cerita ini), tapi saya bahagia. Selama masa pendidikan di STAN, saya mengenal banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Saya sih gak terlalu paham awalnya STAN tuh gimana, tapi ya saya jalani aja sampai akhirnya saya jadi salah satu bagian pada foto diatas. 

Anak-anak STAN (yang kece :p) dengan pakaian hitam putih dan nametag yang bergantung dilehernya, kemeja rok hitam-kemeja celana hitam, juga sepatu pantofel hitam, menjadi ciri khas tersendiri. Mereka orang-orang yang menurut saya penuh ke-ikhlasan hidupnya, mereka yang cerdas, sederhana, gak neko-neko apalagi dari tampilannya kalau ngampus (ya cukup tau, saya juga ngalamin :p). Mereka dibilang ikhlas karena ternyata kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa di perguruan ternama di Indonesia yang sudah berada di passion mereka masing2, tapi rela ngundurin diri hanya buat STAN tercinta, dengan alasan yang berbeda2, ada yang ingin cepet kerja karena mungkin penasaran, dan ada juga yang mengikuti apa kata orangtuanya. Saya juga ngalamin, saya udah nemuin passion saya pas kuliah disalah satu universitas negeri di bandung, tapi kata Allah saya harus disini, dan saya sangat bersyukur. Oh God, I'm thankful :)

Kuliah di STAN enak banget, kamu gak perlu untuk bayaran (semesteran) muahaha, yang ada kamu dikasih uang saku senilai ***.*** perbulannya, yang dirapel menjadi per 3 bulan diberikan kepada kitanya. Kamu gak perlu puyeng2 juga mikirin baju buat besok yang mana dan gimana (takutnya dibilang pake baju itu2 aja, takut malu. Eits, anak STAN emang udah biasa itu2 aja kan pake setelan kemeja-rok&kemeja-celana, udah biasa juga liat laki-lakinya tidak berambut alias digundulin, gak botak2 amat sih, cuma gak gondronglah hehe, si polos, dan si cuek, seperti itu kurang lebih), udah gitu kamu gausah mikirin udah kuliah cari kerja dimana, aku jawab ya? Kementerian Keuangan, hehe. Saya ceritain ya gimana tahapan2nya.

Kuliah di STAN berbeda, dari awal emang udah dicuci otaknya biar melekat sama si I-P-S-P-K nilai-nilai kemenkeu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan (duh anti serius awalnya saya hehe :p). Perihnya dari awal udah kerasa, terus2an disaring, udah lolos aja daftar ulangnya harus pake Tes Urine, Rontgen, Tes kesehatan. Bikin SKCK juga (eleuh2), nah riweuh kan? hehe. Disaring nya beneran disaring, saya gak langsung begitu lulus tes tulis kaya tes2 ke perguruan tinggi pada umunya. Tapi ini yang membuat STAN berbeda, mungkin.

Mulai daftar usm stan, kita bukan hanya daftar online tapi harus verifikasi ke lokasi dimana kita mendaftarkan diri dan membayar biaya pendaftaran ke bank sebelumnya, setelah verifikasi kita akan mendapat BPU (Bukti peserta ujian).

USM STAN (ujian saringan masuk stan), tahap awalnya tes tulis nah tes tulisnya terdiri dari TPA dan TBI (b.inggris). Soal TPA terdiri dari 120 buah, TBI 60 buah, dan ada nilai matinya setiap bagian soal, dan petunjuk umum lainnya silahkan bisa searching di web lain :p hehe. 

Kalau udah lolos tes tulis, lanjut tes kesehatan dan kebugaran. Aih, saya benci hal ini, saya sempat enggan untuk melanjutkan, karena saya sangat lemah dalam berolahraga. Tapi, saya harus lanjut, ini rezeki saya udah lolos. Si tes tersebut terdiri dari cek kesehatan yang dilakukan oleh dokter di dinas jasmani angkatan darat (pas tahun angkatan saya), setelah diperiksa dan dinyatakan layak untuk lanjut ke tes kebugaran, maka tes segera dilaksanakan. Tes kebugaran terdiri dari shuttle run dan lari disebuah lingkaran lapangan TNI yang cukup luas, shutlle run tuh kaya semacam lari dengan zigzag muterin beberapa bambu yang berjarak. Saya ternyata bisa, memang kalau ada kesungguhan pasti ada jalan there's a will there's a way. Alhamdulillah :) 

Udah lolos tahap tes kesehatan dan kebugaran, lanjut tes wawancara yaitu beberapa pertanyaan yang diajukan kepada peserta yang telah lolos sampai tahap tersebut, setiap pewawancara memberikan pertanyaan yang berbeda-beda kepada tiap peserta. Dan inilah tes terakhir, taraaaa :D

Setelah resmi lolos dari semua tahap itu, selanjutnya kita diminta untuk daftar ulang sesuai tempat pendidikan dimana kita diterima, pendidikan STAN terdiri dari 12 Balai Diklat Keuangan diseluruh indonesia dan pendidikan pusat yang berada di Bintaro, STAN merupakan perguruan tinggi kedinasan dengan program diploma 1 (D1), diploma 3 (D3), dan program lanjutan diploma 3 (D3) khusus dan diploma 4 (D4) atau bisa disebut S1. Alhamdulillah saya lulus di program diploma 1 (D1) di speasialisai pajak lokasi pendidikan BDK Cimahi. Spes2 yang ada di STAN diantaranya adalah perpajakan, kepabeanan dan cukai, akuntansi, piutang dan lelang, pajak bumi dan bangunan/penilai, dan kebendaharaan negara.

Memulai pendidikan di STAN kita benar-benar di arahkan untuk sangat disiplin. Dari mulai apel pagi yang dilaksanakan setiap pagi harinya, kelakuan baik yang harus dijunjung tinggi, kejujuran, dan kedisiplinan maupun kehadiran selama mengikuti kegiatan belajar mengajar, ada beberapa ketentuan yang harus kita laksanakan dan patuhi agar berada di zona aman, atau gak kena ancaman Drop Out (DO). Patuh taat, itu memang harus :) Selain itu, kita pun terlatih untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kantor, terutama pendidikan di Balai Diklat Keuangan Cimahi, berasa beneran ngantor :D hehe. Harus bisa bertahan sekuat tenaga, nilai kudu aman, bagus.

Singkatnya, setelah semester terakhir, diumumkan keputusan nilai akhir berupa ipk dan selanjutnya dilaksanakan PKL dan hanya yang memenuhi kriteria yang mampu untuk lanjut PKL, dalam arti, nilainya memenuhi syarat2. Setelah PKL, kita membuat laporan hasil tersebut dengan mengikuti ketentuan yang berlaku. Setelah itu dilaksanakan yudisium yang merupakan tahap selanjutnya (berupa pengumuman resmi kelulusan dan keputusan IPK akhir yang merupakan penggabungan dengan nilai PKL), agar resmi lulus dari program diploma tersebut. 

Kurang lebih dua minggu menunggu, pada akhir oktober dilanjutkan dengan pelaksanaan wisuda yang merupakan celebration resmi kelulusan. Saya dan teman-teman sudah resmi menjadi alumni STAN. Setelah menunggu sekitar satu bulan lebih sambil berlibur, pengumuman tiba. Pengumuman mengenai TKD (tes cpns untuk anak STAN) yang merupakan syarat menuju menjadi CPNS kemenkeu dilaksanakan pada awal desember, 2 desember pada waktu itu. Dedgdegan bukan main, antara hidup dan mati saya. Penentu saya bisa lanjut terus menjadi seorang pegawai atau tidak. Tiba hari dimana TKD dilaksanakan, saya begitu tegang. Bahkan semakin tegang, TKD ini dilaksanakan di kampus pusat yaitu di bintaro, sama seperti pelaksanaan wisuda. TKD. Alhamdulillah, Allah sayang saya, saya berhasil melampaui ambang batas dan saya lolos TKD. Saya dan temen-teman begitu sangat bahagia, tetapi masih belum terlalu bahagia melihat beberapa teman satu angkatan nilainya tidak pas atau melampaui ambang batas sehingga mereka harus berjuang kembali mengikuti tes kembali, TKD 2. Duka datang kembali, teman satu angkatan masih belum lolos sampai pada TKD 3 pun ia tidak berhasil.

Alhamdulillah, berkat banyak doa dari semua orang yang menyayangi saya, saya bisa sampai ke titik ini. Satu langkah lebih dekat dan maju menjadi bagian dari Kementerian Keuangan. 

Sebanyak 2.460 Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan dari rekrutmen Diploma I STAN dan 2.129 orang dari rekrutmen umum, mengikuti Kegiatan Orientasi Pegawai Baru di Istora Senayan, pada Rabu (14/1).

Lagi2, ada pengumuman. Dan ini, dan ini, pengumuman yang saya sangat bahagia untuk segera datang waktunya, menunggu dengan manis dan tenang. Pengumuman tersebut berisi mengenai "Orientasi Pegawai Baru Kementerian Keuangan" yang diselenggarakan di Istora Senayan, pada hari rabu, (14/1). Kalian bisa lihat gambar di atas :p Gambar tersebut merupakan pelaksanaan orientasi pegawai lulusan program diploma 1 STAN digabung dengan CPNS umum. Saya berada di tempat itu. Saya resmi menjadi bagian Kementerian Keuangan, senang bukan main. Padahal selama ini saya tak pernah terbesit akan menjadi bagian dari kementerian negara. Saya bahagia :) 

Sampai tahap ini, izinkan saya menghela nafas. Huuuh. Antara betapa sangat bahagia dan lelah terus bulak balik ke ibukota (rasanya). Minggu depan, tepatnya hari senin, 26 januari, saya kembali ke ibu kota, masih terus berjuang. Disana saya akan menandatangani perjanjian dengan instansi, Diretorat Jenderal Pajak. Dan setelah hari itu, saya kembali ke Kampus STAN untuk mengikuti kegiatan internalisasi. Bismillah :)

Pencapaian sampai di tahap ini, berkat semua dukungan dan doa yang diberikan. Orangtua dan keluarga yang selalu bersemangat mengantar saya di setiap kegiatan saya, saya harus selalu bersyukur, ya. Alhamdulillah, tinggal satu kegiatan lagi, semoga lancar, aamiin. Selain beberapa kegiatan itu, saya dan teman-teman sedang menunggu penempatan untuk OJT (on job training) februari nanti, semoga semuanya dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah, dan satu yang tak lupa, semoga saya penempatan di bandung amiin amiin Ya Rabbal alamiin. hihi

Dari mulai masuk sampai lulus, dari mulai Stan sampai Kemenkeu, perih memang, tegas memang prosesnya. Tapi perih yang manis, aku bersyukur atas rezeki dan nikmat ini.

Semangat menjadi pegawai yang bisa menerapkan nilai kemenkeu dengan baik, selamat menyambut status menjadi seorang PNS kemenkeu, kawan seperjuagan :)

ANAD-

Monday, January 19, 2015

Lecturer, English literature, Reporter VOA, and I'm an employee :D

I have many many many dreams. And i call myself as an "unstable person". Because my ambition always changes time to time while im getting bigger. in fact, i didnt change it, but situation who changed it. I didnt know people outside there, whether they have the same thing like me or not.

Starting from my first ambition is passion to be a teacher, especially lecturer. Since i was kindergarten, i had so much spirit for being a good teacher, because i think being a teacher is really useful job, not just for myself but for other people. Because of being teacher we will continue to learn and we can share what we know to others. Teacher what i mean for example are become a tutor, volunteer, lecturer, and etc. I wanna be the best person that is useful in giving.


Second for my english literature, started i enrolled my study after senior high school to UIN Sunan Gunung Djati Bandung when i've failed entering my favorite university, it was ITB. I decided choosing department whom i'm in love with it. It was all about english. I chose English Literature. And alhamdulillah, God made it happen. i was comfortable with the situation that i found there, in my class, with my friends, and all the love that has been given to me. I love it.

And the main ambition after two above is to be a Reporter VOA. Voice of America is my next destination. I thought i must have been there as a Reporter, but now (i'll tell you then what), i think i aim to be there, just not to be a reporter (hahaha you know ya). Yeah, I love for being a good public speaker someday, but with my own way, with a different way, insyaa Allah, dreams should be as high as possible, right?


Ok, after three above, I'd like to tell you something that i never thought in my mind. 
You know, i was briefly in English Literature. At that time i was waiting for a decision on an institute of state accountancy. And again, Allah S.W.T made it happen. Alhamdulillah i was part of it. But know i have graduated because i was only in one year finance diploma program STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). And i recently passed through several stages of the test to be an employee there. In ministry of finance (Kementerian Keuangan). Alhamdulillah :) 



And the main focus of this topic is, i failed to be a lecturer, i failed to be in the field of English literature and to be a reporter VOA. but it's just for the time being, i failed to be it all. We dont know how our future, just keep fighting and praying. God knows everything best for his slaves. God gave me the way to be an employee. And now i'm an employee. Bismillah, i'm sure that i will be able in carrying out the tasks that assigned to me.
And hopefully i can continue to grow (in my young age that has become a civil servant :p hahaha) That should be a lot of work. Be a creative employee, who creates a lot of new innovation. #I remember what my lecturer once said.

And i dedicate it all for Allah lillaahitaa'la, and for my mom, my dad, my beloved family's happiness. For them :)

ANAD-

Walkot Bandung, Kang Emil, Buku #TETOT

Kemarin, saya dan teman-teman gak sengaja ngunjungin salah satu toko buku terkenal di Kota Bandung, teman saya lihat salah satu poster dan langsung bilang ke saya kalau siang itu juga bakal ada launching bukunya kang emil, siapa yang gak tahu kang emil si walkot gaul, ngetren, cerdas, dan merakyat itu. Walkot bandung tersebut bakal luncurin buku terbarunya yang berjudul #TETOT.




Kemarin saya sama temen-temen jelas dong langsung siap siaga pas liat poster itu rela nunggu, meskipun sebenernya kita gak ada niat untuk berlama-lama disana, tapi ya pengenlah sekali aja mah ketemu sama walikota bandung, kebetulan saya juga dari merah sampai besar dibandung, meskipun saya masuknya kabupaten bandung, tetep aja kota dan kabupaten masih satu wilayah, masih saling berkaitan, saling mempengaruhi, bahkan kebijakan dan peraturan daerah pun. Hanya saja beda yang memimpinnya. Saya di pimpin bupati, dan warga kota bandungnya di pimpin walikota. Tetep aja kalau ada program2 atau ide2 walkot yang bagus mah kaya contohnya taman2 yang bermumculan di bandung, bandros (bandung tour on bus), bandung culinary night, dll tetep aja saya sebagai orang kabupaten yang hampir kota (rumah saya deket sama perbatasannya banget, emang, sakitnya tuh disini) tetap bisa menikmati fasilitas2 itu. 

Kembali ya ke topik launching buku, nah kemarin peluncurannya di mulai pukul 16.30 pm, bertempat di lantai 2 toko buku gramedia merdeka. Disana banyak sekali yang antusias untuk membeli buku #TETOT nya ka emil, yang nyiapin kamera, dll. Dan apa? Dan ternyata di peluncuran buku itu banyak blogger bandung yang di undang oleh pihak kang emil untuk menghadiri peluncuran bukunya. Ya ampun, blogger bandung... Saya ingin sekali untuk bergabung.

Pas acara udah dimulai tuh, sosok kang emil yang sebelumnya saya tau dia hanya dari kata2 bijak dan motivasinya, saat itu saya mulai tahu aslinya, kang emil dalam pandangan saya memang sosok yang kalem, bicara apa adanya, humoris juga, beliau berhasil membuat para audience terkekeh mendengar apa yang dibicarakannya. Beberapa audience mengajukan pertanyaan kepada kang emil, tapi saya tidak tertunjuk untuk bisa mengajukan pertanyaan mungkin karena ketika tangan saya diangkat namun tidak terlihat, karena banyak sekali yang mengacungkan tangan di depan saya. Tak apa, yang penting saya bisa mendengar apa yang dijawab oleh kang emil.

1. Bapak, bagaimana bapak meluangkan waktu dalam menjalankan tugas, ngantor, bagi waktu dengan keluarga, bahkan masih sempet main twitter juga?

Kang emil bisa membagi waktunya dengan bijak, beliau menyampaikan bahwa ketika ada kesempatan untuk melakukan sesuatu, ya lakukan, disambil, maksudnya. Makanya kang emil masih bisa main twitter, katanya. Itu gak lagi diem, itu lagi diperjalanan misalnya, atau ditempat lainnya yang masih memungkinkan beliau untuk bisa main twitter. 
"Bukan main ya, tapi respon warga bandung anu ceweret, bawel, sagala kajadian di laporkeun di twitter" (kata kang emil), 
lagi2 kang emil bikin audience tertawa-tawa mendengar itu. Dan juga tak mungkin terlupakan, kang emil tak melewati waktu-waktu nya tanpa keluarga. 

2. Lalu selanjutnya ide2 apa lagi yang akan diluncurkan untuk bandung setelah banyak sekali ide yang sudah terealisasi selama bapak menjabat?

Kalau untuk ide, saya gabisa kasih tau rinci seperti apanya, tapi ide memang sangat banyak, bahkan ratusan. Saya belajar dari banyak tempat, negara, yang mempunyai good governance yang baik, saya ambil ide2 dan saya rencanakan dulu dengan baik, selama saya melakukan kunjungan misalnya ke jepang saya banyak mengambil inspirasi selanjutnya apa tindakan saya kedepannya agar bisa diterapkan ide yang baik tersebut di kota ini, maka dari itu sangat banyak ide mah cuma gabisa disampein satu per satu. (Kata kang emil),
Kurang lebih yang saya tangkap seperti itu.

Kang emil pun menambahkan beberapa kata bijak yang dapat memotivasi : 

# hidup itu harus lebih baik dari hari ke hari, apa-apa saja yang harus dilakukan agar bisa terus melakukan perbaikan dan membuat perubahan, dipikirkan. 
Kurang lebih tegasnya seperti itu.

#Asyik itu, saat hobi dibayar, jadi hobi kamu yang sangat disenangi terus orang membutuhkan tenaga atau karya kamu, dan itu merupakan hobi kamu bukan pekerjaan kamu, dan kamu dibayar, seneng kan? Sudah tambah ilmu, banyak belajar, bermanfaat bagi orang, dibayar juga, enjoy juga ngerjainnya karena senang. 
Ini juga kata2 yang ditambakan oleh editor buku #TETOT.

#Saya ikhlas ngurus bandung, biar bandung baik. Kalau di pikir2 saya sangat nyaman untuk menjadi seorang arsitek, pernah dapet pengharagaan juga, udah nyaman bisa terus berkarya, tapi kan tulus ngurus kota kelahiran, kota dimana saya dibesarkan, kota dimana menemukan jodoh juga, intinya mah ikhlas ingin ngurus bandung meskipun sementara ini ngelepas dulu jadi arsiteknya yang justru passion saya disitu. 
Intinya beliau menambahkan seperti itu.

Setelah beberapa topik dibahas, kang emil menyampaikan bahwa luncurnya buku karyanya sendiri yang berjudul #TETOT mengangkat bagaimana twitter dijadikan sarana untuk mengembangkan, mengevaluasi program2 yang di realisasikan dan memantau keadaan di kota bandung dan menyampaikan bahwa atas royalti buku tersebut akan digunakan untuk program2 tambahan dibandung agar bisa memberi manfaat dan bandung bisa lebih baik lagi. Tapi katanya sih si kata "TETOT" itu sendiri adalah untung menyindir seseorang disana yang suka membuat kontroversi tanpa prestasi :D (semua orang sepertinya tau, yang suka ada di tipi itu) tapi saya gatau pasti sih maksudnya apa, intinya beli dulu aja pokoknya buku tetot nya biar tahu dan baca jangan lupa :p hehe


Dan yang saya suka dari kang emil, dia itu sejak muda katanya suka menulis (saya ingin seperti dia yang terus berkarya dan menjadi inspirasi banyak orang), dia menyarankan agar warga bandung berlatih untuk banyak berkarya dalam hal menulis, karena banyak sisi manfaatnya.

Kang emil juga menambahkan "Twitter itu kata2, ucapan2, pembicaraan2 yang menjadi sebuah teks, sedangkan blog itu gagasan2 yang menjadi sebuah tulisan" Kurang lebih seperti itu. 

Selebihnya, jika ada kekurangan dan perbedaan yang pembaca tangkap pada topik saya kali ini mohon maaf, saya hanya menguraikan yang saya tangkap dan saya ingat saja, semoga dapat memberi manfaat ya :)