Siapa
yang tidak rindu akan kedatangan bulan suci penuh berkah, rahmat, dan ampunan
yaitu bulan Ramadan. Satu bulan di antara dua belas bulan yang Alloh
subhanahuwata’ala berikan dengan penuh keistimewaan di dalamnya. Ibadah-ibadah
yang dilakukan terasa menjadi indah tak seperti bulan-bulan lainnya. Tak hanya
ibadah puasa selama satu bulannya saja yang menjadi istimewa, banyak kegiatan
dan aktivitas yang dilakukan yang menambah nilai keistimewan bulan ini. Seperti
pesantren kilat, mengaji qur’an bersama, membagi-bagikan makanan ta’jil,
berbuka puasa bersama, solat tarawih berjama’ah, dan makan sahur bersama. Dan
ini hanya terjadi di bulan Ramadan saja. Bagaimana, istimewa bukan?
Datangnya
bulan suci Ramadan tak hanya membuat kebahagiaan untuk umat islam saja,
begitupun umat agama lain. Contohnya, saya ini adalah salah satu pegawai
Direktorat Jenderal Pajak dengan jam kerja dimulai pukul 07.30 pagi hingga
pukul 17.00 sore. Berbeda dengan biasanya, di bulan Ramadan jam kerja kami
adalah pukul 07.30 pagi hingga pukul 15.30 sore saja. Pemberlakuan ini bukan
hanya untuk umat muslim, tapi untuk semuanya. Di bulan Ramadan, para pewagai
pulang lebih cepat dari biasanya sehingga bagi mereka yang rumahnya berada jauh
dari tempat bekerja, akan sampai lebih cepat sehingga masih berkesempatan untuk
berbuka puasa juga solat maghrib bersama keluarga.
Tak
hanya itu, datangnya bulan suci Ramadan menambah banyak rezeki. Misalnya, bagi
para pedagang khususnya pedagang makanan, kesempatan bertambahnya penghasilan
akan semakin banyak karena orang yang biasanya hanya membeli dengan jumlah tak
banyak, mereka akan menambah jumlah belian dari biasanya untuk bahan berbuka
puasa dan sahur bersama juga menambah jumlah pesanan untuk dibagikan kepada
fakir miskin dan anak yatim piatu. Bukankah begitu? Bulan Ramadan mendatangkan
begitu banyak kenikmatan dan keberkahan di mana-mana, di banyak kegiatan yang
mewarnainya. Tak hanya makanan, pakaian pun menjadi serbuan. Di bulan
puasa, banyak toko pakaian memberikan diskon secara besar-besaran. Sehingga
bagi mereka yang ingin berbagi baju baru kepada sanak saudaranya ketika mudik
lebaran nanti, mereka bisa membeli banyak pakaian baru dengan harga yang lebih
murah dari biasanya.
Datangnya
bulan Ramadan juga menambah banyak semangat bagi yang ingin memenuhinya dengan
target-target khusus. Contohnya, ingin menambah banyak tambahan ibadah atau
amalan dengan mengaji bersama, tak hanya mengajinya yang mendatangkan pahala
tetapi juga silaturahminya, satu muslim bertemu dengan muslim lainnya. Selain
itu, dengan bergabung di sebuah komunitas sosial khusus di bulan Ramadan yang
berperan dalam mengadakan pesantren kilat, kajian-kajian menjelang berbuka,
menjadi pembagi makanan ta’jil ataupun sahur. Banyak kegiatan lainnya yang
dapat membuat Ramadan ini menjadi produktif untuk meraih target-target yang
sudah direncanakan. Itu semua hanya terjadi di satu bulan saja, maka akan sangat
sia-sia jika Ramadan ini berlalu begitu saja.
Sejatinya,
datangnya bulan Ramadan tak hanya menuntut diri maksimal melakukan
sebaik-baiknya ibadah dan amalan hanya di bulan itu saja, tetapi juga menguji
keimanan untuk sebelas bulan lainnya. Apakah keimanan kita lebih baik atau
malah menurun. Arti Ramadan itu sendiri tak hanya untuk memenuhi perkara
lahiriah, tapi juga batiniah. Tak ada bulan lain yang membuat umat sangat
menunggu-nunggu selain bulan Ramadan. Hanya dalam sebulan saja keistimewaan dan
warna-warni hari-hari begitu dalam terasa, Sehingga bagaimana bisa umat tak
rindu saat perginya bulan yang penuh rahmat dan berkah ini.
Ramadan
datangnya membawa cahaya, menyinari yang gelap, menyukupkan yang kurang,
melapangkan yang sempit. Perginya Ramadan membuat rindu menggebu-gebu, akankah
bisa berjumpa lagi, akankah bisa beribadah lagi di bulan istimewa dengan
keimanan yang lebih baik dari sebelumnya. Datangnya Ramadan perlu kesiapan, dan
perginya harus membawa hasil. Jangan sampai Ramadan satu ke Ramadan lainnya
dirasakan biasa-biasa saja. Mari jadikan Ramadan selalu menjadi yang ditunggu
kedatangannya dan perginya menjadi yang dirindu untuk kembali terulang. Datang
untuk terus menguatkan iman, dan pergi untuk terus menyisakan rindu yang tak
berkesudahan. Rindu untuk menguatkan ikatan dengan illahi untuk terus
membawanya menuju kehidupan dengan sebaik-baiknya iman di sebelas bulan ke
depan.