Wednesday, January 22, 2020

Berkontemplasi

Aku pernah mencoba menghitung-hitung apa saja yang sudah Alloh SWT beri padaku tanpa aku menghitung apa yang sudah aku lakukan untuk-Nya. Langsung beristighfarlah diri ini! Aku tak sanggup dan tak akan pernah sanggup menghitung segala kenikmatan yang telah Alloh SWT beri padaku.

Lalu bagaimana dengan hal.... Apa saja yang sudah aku lakukan untuk-Nya? Sangat sedikit. Bahkan mungkin tidak ada, aku melakukan banyak hal untuk selain-Nya, untuk dan demi dunia, untuk dan demi hal yang fana. Padahal sudah banyak pengingat yang menamparku berkali-kali. 

Aku sadar, bahwa yang membuatku hilang arah, merasa mengapa terasa begini-begini saja, dirundung kesedihan, masalah yang membuat diri terasa rumit, merasa tak perlu melakukan apapun lagi karena kecewa dengan diri sendiri yang membuat banyak hal terasa sia-sia, lalai serta malas pada banyak hal dalam hidup yang membuat kesempatan terlewatkan dan waktu terbuang begitu saja, itu semua karena aku seringkali tak melibatkan dan menghadirkan Alloh disetiap langkah hidupku. Seharusnya aku tahu bahwa segala usaha, jerih payah, jatuh bangun, segala bentuk kesulitan dalam melakukan suatu hal kebaikan Alloh menilainya, Alloh melihatku, insyaaAlloh semua itu bernilai ibadah.


Setumpuk sesal begitu menumpuk atas dosa, kesalahan dan kekurangan yang telah lalu..


Aku ingin bisa sembuh dari segala kesalahan dan kekurangan itu..

Namun kadang hati berkata bahwa aku ini manusia yang terus saja mandeg, aku sempat pesimis untuk bisa berubah menjadi lebih baik. Aku ini kian merasa bahwa waktu ke waktu tidak ada perbaikan dalam diriku, semangat melakukan perbaikan malah kadang menyurut. Segudang hal yang aku berkomitmen padanya nyatanya tak ada yang benar-benar bisa aku maksimalkan. Ada saja kurang-kurangnya, malah mungkin terlewat. 

Ternyata memang ada yang salah dengan diriku..

Aku lupa bahwa terkadang aku tak melakukan sesuatu karena Alloh,
Terkadang aku hanya mengejar sebuah pencapaian dalam hidup karena hawa nafsu, membuat serentetan target kehidupan lalu memenuhinya hanya untuk keunggulan diri saja. Dan ini yang membuat semua terasa amburadul!

Aku merenung...

Terus menerung...

Banyak hal terasa hampa. Aku mudah bosan, kesal, tak terarah. Begitu berantakan.

Ternyata itu semua terjadi karena aku hilang konsentrasi. Hidup ini perlu konsentrasi. Apa yang ingin dilakukan/diraih, untuk apa tujuannya, apa saja langkah-langkah yang akan diambil, bagaimana jika ada hambatan dalam memenuhinya. Dan yang terakhir.... Bagaimana jika hal itu tak bisa aku capai?

Merenung lagi, lalu merapihkan batin yang awut-awutan dan meluruskan niat. Mengingat-ngingat akan banyaknya nikmat, sadar akan banyaknya dosa, membenahi tujuan, dan menyerahkan semua kepada yang dituju setelah berusaha maksimal dan berdo'a.

Aku perlu Alloh dalam setiap langkah hidupku, aku perlu tuntunan-Nya, aku perlu melibatkan-Nya.

Jangan lupakan Alloh SWT disetiap hal dalam hidupmu, Mal.
Jadikan Alloh SWT sebagai tujuan disetiap kamu ingin melakukan dan meraih sesuatu.
Fokuslah pada itu. Kerjakan dengan maksimal, sertai dengan kesungguhan do'a kepada-Nya. Serahkan semua kepada-Nya. Agar Alloh ridho, agar Alloh menuntunmu.

Yakinlah, dengan itu kamu akan menemukan ketenangan, mal. You'll find peace in everything that happens in your life. Kamu akan terarah. Kamu akan merasa bahagia menjalani dan meraih semua hal. Jangan mudah berputus asa akan buruknya dirimu yang sekarang. Lakukan perbaikan dalam menghamba, dalam menjadi manusia. Kamu gak akan lagi merasa awut-awutan, berantakan.

Exhale~ Inhale~

Yakinlah bahwa Alloh menerima taubat dan dosamu.
Agar tahu diri, ingatlah dosa, dan ingatlah banyak perihal kenikmatan yang telah diterima.
Ingat juga akan kenikmatan tersebut. Kamu perlu merenungi semua kenikmatan itu.
Kamu perlu tau bagaimana menyikapi dan menikmati kenikmatan itu. Karena kenikmatan bisa jadi adalah sebuah ujian, Mal. 

Monday, January 14, 2019

Catatan Amalia Bag.3

26. Cara membangkitkan kembali suatu umat:
1. Memperbaiki pribadi
2. Membangun keluarga islami
3. Membebaskan bangsa lain yang terjajah
4. Menjadi guru bagi semesta

27. 
- Jangan mengolok2 atau pun mencela
- Dilarang panggil memanggil dengan nama buruk
- Jangan berburuk sangka
- Jangan suka menyelidiki serba ingin tahu
- Jangan gibah

28. Jangan menikah karena cinta karena rasa itu cepat sirna. Menikahlah karena akhlak ilmu dan ibadahnya, itulah yang mengawetkan rasa (ustadz Oemar Mita)

29. 
- Jika Alloh sayang pada suatu kaum, Alloh akan mengujinya. Tugas kita adalah berjuang dan bersabar. Karena pasti ada hikmahnya. 
- Jangan tanya sampai kapan ujian tersebut datang. Ujian diberikan untuk kita berjuang bukan untuk bertanya-tanya kepada Alloh.

30. 
- Al-ahqaf: 16 (peran perempuan sebagai anak)
- Al-baqarah: 228 (peran perempuan sebagai istri)

31. Apa amalan yang paling baik?
> Beriman kepada Alloh dan percaya dengan semua hal yang disampaikan oleh Alloh
> Berjihad di jalan Alloh
> Lapang dada dan bersabar

32. Beberapa dari sejumlah manusia yang masuk surga tanpa hisab:
- Tidak minta untuk di ruqyah
- Tidak minta diobati dengan besi panas
- Tidak pernah mengaitkan nasib sial dengan hal apapun

33.
- Riyadoh = melatih diri (rohani) untuk menyucikan jiwa
- Mujahadah = usaha sungguh-sungguh untuk melawan hawa nafsu

34. 7 manusia yang dinaungi Alloh di hari kiamat:
- Imam yg adil
- Anak muda yg tumbuh dalam ketaatan
- Dua orang yang saling mencintai karena Alloh. Bertemu dan berpisah juga karena Alloh
- Seorang yang hatinya rindu ke mesjid
- Laki-laki yang dirayu oleh seorang wanita dan takut kepada Alloh
- Seseorang yang bersedekah dan menyembunyikannya
- Seseorang yang selalu mengingat Alloh dalam kesendirian

Terimakasih banyak, pah

Tulisan ini dibuat hanya untuk mengungkapkan rasa syukur secara pribadi. Tak ada niatan apapun seperti misalnya untuk pamer karena memiliki seorang ayah yang membersamai hidup atau lainnya. Percayalah, jika disana kamu/kalian adalah salah satu atau kedua orangtuanya tak membersamaimu, bukan berarti hidupmu itu tak sempurna atau tak bahagia. Setiap orang memiliki ujian hidupnya masing-masing. Akupun sama. Hanya terkadang manusia tidak menyadari disamping ujian itu mereka memiliki kenikmatan besar yang lain yang patut disyukuri, sehingga selalu merasa "mengapa hidupku tak sesempurna mereka".

....................

Terimakasih papah, yang tak bosannya menyuruhku solat tepat waktu dari sejak kecil. Membangunkanku dengan menarik-narik kakiku sambil membacakan do'a bangun tidur

Terimakasih papah, yang selalu memaksaku untuk berpuasa sunah dan tahajud

Terimakasih papah, yang selalu khawatir jika anaknya tak menambah hafalan qur'annya

Terimakasih papah, atas pelajaran hidup bahwa sebagai manusia kita harus memiliki hati yang bersih

Terimakasih papah, yang tak memberikanku banyak perkara dunia sehingga aku tumbuh mengerti dan tumbuh tak mencintai itu

...................

Pah, kami rindu pergi bareng papah ke kajian lagi
Pah, kami rindu makan bareng papah lagi

Papah yang seringkali bilang "mau dibawa kemana mobil ini? Harus jelas pertanggung jawabannya" Dengan itu papah sering mengajak kami ke tempat-tempat kajian

Papah yang seringkali bilang "keluarin keluarin uangnya buat parkir, seratus dua ratus jadi amalan"

Papah yang seringkali bilang "jangan so udzon ke orang, teh"

Papah yang seringkali bilang "mungkin kamu yang salah/nakal" ketika anak2nya bilang "pah masa aku diginiin/digituin sama si ini/itu"

Hal-hal diatas semakin teringat disaat papa sudah tidak ada. Tapi justru itu yang membuatku semangat untuk terus menjadi anak yang lebih baik dari sebelumnya. Aku sangat bersyukur kepada Alloh untuk menganugerahiku seorang ayah sepertinya. Bukan berarti papaku tak memiliki kekurangan. Tapi kekurangannya telah tertutupi oleh kelebihannnya.

Meneladani papa, mengingatkan pada betapa pentingnya peran orangtua menghidupkan rumah dan mendidik anak-anak serta istrinya. Terimakasih papa untuk semua hal yang telah diberikan kepada kami. Kepada mama, aku dan adik-adik. Kami tak akan pernah lupa atas pesan serta didikan yang telah kau ajari pada kami. Semoga kami dapat tumbuh menjadi anak-anak baik. Baik kepada makhluk-Nya dan tentu kepada-Nya.

Semoga Alloh,
Mengampuni dosa-dosamu
Menerima semua amal dan ibadahmu, iman serta islammu
Menerima jasadmu, dan menempatkanmu serta menenangkanmu di tempat terbaik di sisi-Mu
Melapangkan kuburmu
Menjauhkanmu dari siksa kubur
Memberi rahmat kepadamu
dan memberimu Surga, Surga Firdaus tanpa hisab aamiin Ya Robb.....

Allohummagfirlahu, warhamhu, wa'afihi, wa'fuanhu

Wednesday, December 19, 2018

My two months of healing

Hampir tiga bulan sudah papa pergi. Ternyata aku merasakan berada diposisi kehilangan satu support system terpenting didalam hidup. Satu pintu surgaku telah pergi. Salah satu pengirim do'a terkuat  untukku berkurang. Memulai hari-hari kedepan sepeninggal papa sangat begitu berat. Semua hal tak ada yang membuatku bahagia. Hidup terasa hampa. Tak punya semangat lagi untuk melakukan hal ini dan itu dalam hidup. Apalagi untuk semangat mengejar cita-cita ataupun target hidup. Itu semua tak penting selain detik demi detik berharap papa kembali dan terus membuat pertanyaan mengapa papa begitu cepat untuk pergi.

Pindahnya tempat kerjaku ke tempat baru di sebuah gedung yang jauh lebih nyaman dibandingkan sebelumnya, sama sekali tak membuatku bahagia. Kantor baru, papa pergi, teman-pulang-ke bandung pun mutasi. Tak ada kebahagiaan sedikit pun yang aku rasakan. Menjalani senin untuk menunggu jum'at sudah tak sebahagia dulu. Sudah tak ada lagi teman duduk di bis pulang ke bandung, dan tak ada lagi mobil biru papa menunggu di terminal.

Day passed, and my feeling getting well.

Bohong jika seseorang mengatakan bahwa ia dapat hidup sendiri. Aku merasakan sekali bahwa semangat hidup tumbuh dari banyak orang/teman disekeliling hidupku (setelah keluarga dan saudara tentunya). Ketika aku merasa aku adalah yang paling malang, mereka mengatakan tidak. Aku banyak sekali belajar tentang kehidupan setelah kepergian papa. Aku merasa menjadi lebih dewasa sebagai anak perempuan pertama untuk mamaku dan kaka pertama untuk tiga adik-adikku. Dan juga menjadi lebih mengerti apa itu "hakikat kehidupan dan kematian". Hari ke hari aku mencoba untuk membenahi batin. Aku tak membiarkan diriku terus mengelak dari takdir dan terus terpuruk, tak ikhlas ditinggalkan seseorang diambil oleh pemiliknya dan terus berlarut dalam kesedihan. 

........

Sekarang ini, yang paling menjadi semangat dalam hidupku adalah bahwa aku masih bisa terus berbakti kepada papa lewat do'a dan istighfar untuknya, masih berkesempatan untuk memberikan mahkota kepadanya di akhirat kelak dengan menjadi anak penghafal qur'an dan menjadi keluarga yang solih agar dapat berkumpul kembali di surga-Nya kelak. Bismillah :)

Dan tentunya, mama dan adik-adikku serta saudara-saudaraku menjadi motivasi terbesar untuk terus semangat melanjutkan dan memperbaiki hidup untuk menjadi hamba Alloh SWT sebaik-baiknya dan manusia yang baik untuk sekitarnya. I will keep on fighting ^^

*Catatan pengingat diri*
1. Kematian akan menjemput semua manusia. Kita semua akan kembali kepada-Nya.
2. Kehidupan dunia hanya sebentar dibandingkan dengan kehidupan akhirat.
3. Do'a anak yang solih dan solihah dapat menghalangi orangtuanya dari siksa kubur. Dan keluarga yang solih dapat berkumpul di surga-Nya kelak.



Pict from: http://www.kabarmakkah.com/2017/10/perjalanan-kehidupan-manusia-setelah-mati.html

Monday, November 26, 2018

Catatan Amalia Bag.2

21. Cara khusyuk dalam solat:
- Menjawab adzan
- Jangan mengobrol saat wudhu
- Jangan tasybik
- Gerakan mulut saat membaca bacaan solat
- Terkoneksi antara mulut dengan hati

22. Bagaimana manusia mencapai surga:
- Rahmat
- Karunia
- Ridho
- Ampunan

23. Unsur yang ada pada diri manusia:

- Jasad: pola makan, pola pikir, pola hidup
penting untuk menikmati ibadah ketika kita sehat
- Akal: penting untuk menikmati ibadah ketika kita paham
- Qolbu: bersihkan hati, sehingga nikmat beribadah

24. Ciri Khusnul khotimah:
- Bahagia di alam barzah
- Saat dibangkitkan wajahnya berseri
- Diampuni dosa
- Dimasukan kedalam surga
- Dipertemukan dengan orang2 tercinta

25.
Catatan ini diambil dari video "Manajemen Waktu Rasulullah" di youtube:
> Yang membuat waktu berkah:
- Usia dicocokkan dengan ibadah
- Solat fardhu tepat waktu
- Dzikir pagi sore
- Doa di setiap peristiwa atau momentum tertentu

> Rasulullah membagi waktunya menjadi dua, yaitu:
- Malam: untuk beristirahat
- Siang: untuk mencari kehidupan

> Ayat turun kebanyakan di siang hari saat Rasul beraktivitas

> Kegiatan di zaman Rasulullah setelah matahari terbenam:
- Permainan anak2 diberhentikan, tutup pintu dan jendela, segera melakukan ibadah solat maghrib (waktu ini adalah waktu bertebarannya setan)

> Bolehnya menunda waktu melaksanakan solat isya:
1. Ada urusan untuk muslimin yg tidak bisa ditunda
2. Untuk menuntut ilmu
3. Untuk bercengkrama dengan istri

> Rasulullah tidur setelah solat isya agar bisa bangun disepertiga malam

> Rasul setelah subuh hingga waktu syuruk tetap ditempat yang sama, dan setelah itu pulang menyapa istrinya

> Waktu duha Rasulullah memiliki aktivitas yang panjang yaitu menuntut ilmu sampai dzuhur. Menjelang dzuhur Rasulullah tidur (qoilullah)

> Waktu ashar Rasulullah bersilaturahmi dengan para sahabat

> Maka dari banyak hal diatas tersebut, tak heran jika Rasulullah:
- Bisa berkarya
- Umatnya banyak
- Guru paling sukses
- Panglima perang paling handal
- Figur ayah dan suami yang baik ketika berinteraksi
- Hamba Alloh yang paling banyak ibadahnya

> Rasulullah merasa tidak melalui hari-harinya tanpa karya

> Rasul adalah gurunya para nabi, kepala rumah tangga, teman, pemimpin negara, hakim yang baik

> Rasulullah itu:
- Sangat produktif
- Dihadirkan untuk dapat ditiru, dicontoh
- Hidup Rasulullah diisi dengan amal kebaikan

> Teladan yang dapat diambil dari kehidupan Rasulullah adalah tidak boleh menjadi pengangguran, harus selalu beraktivitas namun tetap memiliki waktu-waktu untuk beristirahat

> Seluruh kehidupan yang dijalani oleh Rasulullah penuh berkah karena dibimbing oleh Alloh SWT. Karena aktivitas yang dilakukannya disesuaikan dengan waktu ibadah maka diberikan berkah usia denga wujud karya yang banyak dan bermanfaat.

Link video:
https://www.youtube.com/watch?v=_WpmqKdhw2s

Thursday, August 23, 2018

Catatan Amalia Bag.1

1. Tidak perlu menangguhkan/menunda kebaikan apapun selagi kamu mampu

2. Percepatlah melakukan kebaikan

3. Orang yang hatinya penuh cinta, melihat mawar karena indahnya. Sedangkan orang yang hatinya penuh benci, mengutuk mawar karena mawar berduri. Jadilah yang penuh cinta!

4. 
Jangan diperbudak dunia
Jangan terperangkap setan
Jangan berada di lingkungan yang tidak kondusif
Jangan lupa bina diri
Jangan lupa berdoa untuk meminta bimbingan

5. Ada tiga hal yang kita mohonkan pada Allah SWT. Yakni takdirkanlah (buat hal tersebut menjadi kenyataan), mudahkanlah (hal tersebut tidak terjadi dengan rintangan atau halangan yang berarti) dan berkahilah (membawa kebaikan bagi urusan di dunia dan di akhirat). Nah, maka hanya bila hal yang kita hajatkan menjadi kenyataan dengan jalan yang sangat mudah dan membawa kebaikan bagi urusan kita di dunia dan di akhirat, maka itulah yang terbaik bagi kita. *dicopy langsung dari sebuah blog yang saya baca

6. 
Barokahnya ilmu:
1. Menjadi lebih baik
2. Menambah ketaatan
3. Mendapat kasih sayang dari hamba yang beriman

7. Kalau kamu mencela kegelapan, tapi tak ada lentera yang kamu bawa, tak usah mencela kegelapan

8. Jadilah muslihah, tak hanya sekedar solihah!

9. 
Mintalah ini:
- Surga
- Khusnul khotimah
- Istiqomah
- Hidayah
- Ampunan

10. Iman naik dengan ketaatan, dan turun karena kemaksiatan

11. Kunci sukses di dunia adalah ketika kamu dapat istiqomah diatas agama

12. 
Yang membuatmu tidak yakin akan agama adalah KUMAN (KURANG IMAN) karena:
KUDIS = KURANG DISIPLIN
KURAP = KURANG RAPI
KUTIL = KURANG TELITI

13. 
Surat didalam Al-qur'an yang diawali dengan Alhamdulillah:
1. QS. Al fatihah
2. QS. Al an'am
3. QS. Al kahfi
4. QS. Saba
5. QS. Fathir

14.
AAMIN artinya : Berimanlah ( A-nya di panjangkan dan Min-nya di pendekan ).

AMIIN artinya : Orang yang di percaya ( A-nya di pendekkan,MIN-nya di panjangkan )

AAMIIN artinya : Terimalah Permohonanku (A-nya Panjang,MIN-nya Panjang).

*dicopy langsung dari sebuah blog yang saya baca

15. 5 hal membersihkan hati, pikiran, dan niat:

1. Membaca alqur'an dan artinya (dawam) obat fisik, (syifa) obat batin qs 17 (82)
2. Memperbanyak solat tahajud
3. Berpuasa
4. Memperbanyak istigfar dan bertaqorub kepada Alloh khususnya dipenghujung malam menjelang masuk fajar (sahar)
5. Berteman dengan orang2 solih

16. 
Kandungan Surat Al Kahfi:
1. Sumber ilmu yang lurus tanpa ada sedikitpun yg bengkok
2. Kenikmatan dunia hanya ujian
3. Beban berat da'i dalam berdakwah
4. Menyelamatkan agama dan aqidah
5. Alloh memberikan kekuatan hidayah bagi yang berkomitmen meninggalkan kemaksiatan
6. Belum dinilai sempurna sampai meninggalkan pelaku kemaksiatan
7. Meninggalkan sesuatu karena Alloh akan diganti lebih baik. Dijaga oleh Alloh meski telah tiada
8. Tawakkal yang sejati adalah pasrah kepada Alloh SWT

17.
Tahapan taubatan nasuha:
1. Sadar telah berbuat dosa
2. Harus menyesal
3. Memohon ampun atas dosa yang telah dilakukan
4. Berjanji kepada Alloh tidak akan mengulangi
5. Menjauhi dosa tersebut

18. Hindari: Sirik, Munafik, Takabur, Dengki, Ujub, Cinta dunia, Takut mati

19. Mitsaqon Gholidzo: Perjanjian Alloh dan Rasul, Perjanjian Alloh dengan bani israil, Pernikahan

20. 
Cara mendapat pertolongan Alloh:
- Jauhi yang tidak disukai Alloh
- Segera bertaubat
- Berjihad jiwa dan harta (As saff 10-12)
- Lapang Hati dan Pemaaf (Ali' Imran 134)

Ngobrol di bis sama Reporter Net tv

"Mbaknya mau kemana? Di Tangerang kerja?" Kata seorang wanita yang duduk sebelahku di bis pulang ke Bandung.
"Iya mbak, ke Bandung turun di Leuwi Panjang. Iya saya kerja di Tangerang." Kataku.

Wanita yang duduk disampingku itu memulai percakapan. Semakin larut malam perjalanan menuju Bandung pada saat itu. Tapi bis kami tak kunjung sampai ke tempat tujuan akhir. Karena mungkin kami sudah bosan untuk terus tidur, akhirnya satu sama lain diantara kami saling bercerita.

"Sebetulnya, aku orangnya susah untuk ngobrol." Kata si perempuan sebelahku ini yang namanya entah siapa. Kita bercakap-cakap tanpa berkenalan.

Dalam hatiku "Susah ngobrol gimana mbak, daritadi mbanya justru yang nyerita terus" kkkk
Tapi tak apa, itu bukan masalah. Aku suka untuk mendengarkan cerita hidup orang.

Singkat cerita, akhirnya aku tahu bahwa wanita yang duduk disebelahku ini adalah seorang reporter salah satu tv swasta. Yaitu NET tv.

"Iya mbak, aku mau liburan nih ke rumah pamanku di Cimahi. Cape baru pulang dari Lombok." Katanya.

Jadi, si mbak reporter ini, belum lama, baru saja pulang meliput gempa yang terjadi di Lombok. Ia bercerita suka duka menjadi seorang reporter. Asalnya sehat-sehat saja, kini ia mengindap penyakit. Asalnya gemuk, kini ia kurus kekurangan daging. Percakapan berlanjut dengan saling melempar pertanyaan dan jawaban. Kami cukup lama bercerita. Tak hanya seputar pekerjaan, topik pembicaraan kami membahas keseharian dan latar belakang. Si mbak reporter ini, seorang yang cukup berprestasi dari segi akademiknya. Ia menempuh pendidikan akselerasi dibeberapa jenjang pendidikan. Strata 1 ia selesaikan beberapa tahun yang lalu. Padahal normalnya, seumuranku ini, memang lulus S1 tahun lalu. Tapi ia berbeda, justru tahun lalu, ia sudah memulai pendidikan S2. Sejak lulus S1, ia tak langsung mengambil S2. Beberapa tahun ia fokus bekerja tanpa menyambilnya dengan kuliah.
(S1nya udah lama lulus, sempet jeda gak kuliah juga, terus sekarang udah S2) Okkkk. Gausah sirik ya malllll.

"Iya mbak, aku lagi lanjut S2 di UI. Alhamdulillah sejak kuliah S1, aku selalu mendapat beasiswa." Ia menambahkan cerita.

Aku yakin ia tak bermaksud untuk sombong. Terlihat dari caranya berbicara dan menyampaikan itu kepadaku. Singkatnya begitu. Waaah waaah, sudah cantik pinter juga. Laki-laki mana yang gak mau sama mbaknya. Yakan?

Oh ya, aku sempat bertanya bagaimana solatnya seorang reporter lapangan. Ia pun bercerita, bahwa dirinya selalu ditemani rekan satu reporter (selain kameramen) saat pergi meliput. Sehingga bisa bergantian dan membagi waktu untuk ini dan itu disaat waktu-waktu sibuk.

Selain pendidikan, ia bercerita juga tentang kehidupannya. Ia merupakan anak bungsu. Meski begitu, tak lantas ia menjadi seorang anak yang manja dan mudah untuk meminta apapun kepada orangtuanya. Disamping kesibukannya menjadi seorang reporter, ia menjalankan sebuah bisnis. Yaitu mendirikan sebuah kafe yang berlokasi di Jakarta. Tak lupa ia pun bercerita perihal proses bagaimana bisa bisnis itu berdiri dan berjalan.

"Orangtua sih nyuruh untuk berhenti jadi reporter, cuma aku lagi maksimalin cari pengalaman dulu buat bekal jadi dosen. Makanya sekarang ambil S2." Ia menambahkan di sela-sela bercerita tentang kesehariannya.

Percakapan pun berakhir di kilometer sekian. Aku lupa berapa.
MasyaAlloh pokoknya deh. 
Terus udah gitu, aku merenung...
Sekian.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya!