Wednesday, January 22, 2020

Berkontemplasi

Aku pernah mencoba menghitung-hitung apa saja yang sudah Alloh SWT beri padaku tanpa aku menghitung apa yang sudah aku lakukan untuk-Nya. Langsung beristighfarlah diri ini! Aku tak sanggup dan tak akan pernah sanggup menghitung segala kenikmatan yang telah Alloh SWT beri padaku.

Lalu bagaimana dengan hal.... Apa saja yang sudah aku lakukan untuk-Nya? Sangat sedikit. Bahkan mungkin tidak ada, aku melakukan banyak hal untuk selain-Nya, untuk dan demi dunia, untuk dan demi hal yang fana. Padahal sudah banyak pengingat yang menamparku berkali-kali. 

Aku sadar, bahwa yang membuatku hilang arah, merasa mengapa terasa begini-begini saja, dirundung kesedihan, masalah yang membuat diri terasa rumit, merasa tak perlu melakukan apapun lagi karena kecewa dengan diri sendiri yang membuat banyak hal terasa sia-sia, lalai serta malas pada banyak hal dalam hidup yang membuat kesempatan terlewatkan dan waktu terbuang begitu saja, itu semua karena aku seringkali tak melibatkan dan menghadirkan Alloh disetiap langkah hidupku. Seharusnya aku tahu bahwa segala usaha, jerih payah, jatuh bangun, segala bentuk kesulitan dalam melakukan suatu hal kebaikan Alloh menilainya, Alloh melihatku, insyaaAlloh semua itu bernilai ibadah.


Setumpuk sesal begitu menumpuk atas dosa, kesalahan dan kekurangan yang telah lalu..


Aku ingin bisa sembuh dari segala kesalahan dan kekurangan itu..

Namun kadang hati berkata bahwa aku ini manusia yang terus saja mandeg, aku sempat pesimis untuk bisa berubah menjadi lebih baik. Aku ini kian merasa bahwa waktu ke waktu tidak ada perbaikan dalam diriku, semangat melakukan perbaikan malah kadang menyurut. Segudang hal yang aku berkomitmen padanya nyatanya tak ada yang benar-benar bisa aku maksimalkan. Ada saja kurang-kurangnya, malah mungkin terlewat. 

Ternyata memang ada yang salah dengan diriku..

Aku lupa bahwa terkadang aku tak melakukan sesuatu karena Alloh,
Terkadang aku hanya mengejar sebuah pencapaian dalam hidup karena hawa nafsu, membuat serentetan target kehidupan lalu memenuhinya hanya untuk keunggulan diri saja. Dan ini yang membuat semua terasa amburadul!

Aku merenung...

Terus menerung...

Banyak hal terasa hampa. Aku mudah bosan, kesal, tak terarah. Begitu berantakan.

Ternyata itu semua terjadi karena aku hilang konsentrasi. Hidup ini perlu konsentrasi. Apa yang ingin dilakukan/diraih, untuk apa tujuannya, apa saja langkah-langkah yang akan diambil, bagaimana jika ada hambatan dalam memenuhinya. Dan yang terakhir.... Bagaimana jika hal itu tak bisa aku capai?

Merenung lagi, lalu merapihkan batin yang awut-awutan dan meluruskan niat. Mengingat-ngingat akan banyaknya nikmat, sadar akan banyaknya dosa, membenahi tujuan, dan menyerahkan semua kepada yang dituju setelah berusaha maksimal dan berdo'a.

Aku perlu Alloh dalam setiap langkah hidupku, aku perlu tuntunan-Nya, aku perlu melibatkan-Nya.

Jangan lupakan Alloh SWT disetiap hal dalam hidupmu, Mal.
Jadikan Alloh SWT sebagai tujuan disetiap kamu ingin melakukan dan meraih sesuatu.
Fokuslah pada itu. Kerjakan dengan maksimal, sertai dengan kesungguhan do'a kepada-Nya. Serahkan semua kepada-Nya. Agar Alloh ridho, agar Alloh menuntunmu.

Yakinlah, dengan itu kamu akan menemukan ketenangan, mal. You'll find peace in everything that happens in your life. Kamu akan terarah. Kamu akan merasa bahagia menjalani dan meraih semua hal. Jangan mudah berputus asa akan buruknya dirimu yang sekarang. Lakukan perbaikan dalam menghamba, dalam menjadi manusia. Kamu gak akan lagi merasa awut-awutan, berantakan.

Exhale~ Inhale~

Yakinlah bahwa Alloh menerima taubat dan dosamu.
Agar tahu diri, ingatlah dosa, dan ingatlah banyak perihal kenikmatan yang telah diterima.
Ingat juga akan kenikmatan tersebut. Kamu perlu merenungi semua kenikmatan itu.
Kamu perlu tau bagaimana menyikapi dan menikmati kenikmatan itu. Karena kenikmatan bisa jadi adalah sebuah ujian, Mal. 

No comments:

Post a Comment